Jakarta (ANTARA News) - Ketua Bidang Politik Partai Golkar Priyo Budi Santoso menyarankan agar Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad bersikap legowo menerima keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengganti menteri kelautan dan perikanan pada perombakan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II.

"Saya bisa memahami jika saat ini ada perasaan tidak enak. Namun saya meyakini, rasa ketidakenakan itu akan hilang seiring dengan berjalannya waktu," kata Priyo Budi Santoso di Gedung MPR/DPR/DPD RI di Jakarta, Rabu.

Fadel Muhammad sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dalam reshuffle kali ini digantikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar Syarif Tjitjip Sutardjo. Presiden Yudhoyono mengumumkan perombakan Kabinet Indonesia Bersatu II di Istana Kepresidenen, Jakarta, Selasa (19/10) malam.

Menurut Priyo, dengan argumentasi yang jelas maka Fadel akan bisa memahami dan menerima realitas tersebut.

Setelah djielaskan pihak Istana perihal pertimbangan pergantian jabatan tersebut, menurut Priyo, Fadel Muhammad tentu bisa menerimanya.

"Kalau sekarang, Pak Fadel mungkin sedang merasa kurang enak. Mudah-mudahan cepat atau lembat, perasaan tidak enak ini akan segera selesai," katanya.

Priyo menjelaskan, tiga menteri dari Partai Golkar sebelum perombakan kabinet, semuanya memiliki kinerja baik.

Mereka adalah, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat HR Agung Laksono, Menteri Perindustrian MS Hidayat, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad.

"Indikator berkinerja baik, publik melalui pers tidak pernah memposisikan mereka dengan nada minor," ujarnya.

Semula, kata dia, Partai Golkar berharap bisa ada tambahan satu menteri lagi dari Partai Golkar.

Namun setelah Presiden Yudhoyono mengumumkan nama-nama menteri kabinet yang dirombak, kata dia, ternyata tidak ada penambahan tapi hanya pergantian.

"Saya tidak tahu pada menit-menit terakhir Presiden Yudhoyono memutuskan apakah Pak Ical diberi tahu atau tidak. Prinsipnya, Partai Golkar menerima keputusan tersebut," katanya.

Wakil Ketua DPR RI ini menegaskan, Partai Golkar memberi kesempatan pada kabinet baru untuk bekerja.

Pada kesempatan tersbut, Priyo juga menyatakan mengapresiasi hasil perombakan kabinet.

"Presiden ingin menunjukkan kewenangan penuhnya bahwa dia tidak bisa diintervensi. Untuk itu saya kasih jempol dua," ujarnya.

Terkait orang-orang yang dipilih menjadi menteri, menurut dia, tentu Presiden Yudhoyono sudah mempertimbangannya secara matang.

(R024/E001)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011