Jakarta (ANTARA News) - Setelah selesai merombak Kabinet Indonesia Bersatu II, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan meneruskan penataan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan lembaga pemerintahan non kementerian.

"Setelah 'reshuffle' kabinet ini, dalam waktu dekat mendatang juga akan kita lakukan penataan kembali jajaran lembaga pemerintah non kementerian dan jajaran BUMN kita," ujar Presiden Yudhoyono dalam pidato kebijakan yang disampaikan usai pelantikan kabinet hasil perombakan di Istana Negara, Jakarta.

Kepala Negara dalam pidatonya menyoroti kinerja BUMN mencapai 141 perusahaan yang dinilainya belum mendatangkan keuntungan optimal bagi negara dibanding biaya operasional yang dikeluarkan.

Menurut dia, biaya operasional yang dikeluarkan oleh 141 BUMN tersebut setiap tahunnya mencapai Rp1.075 triliun sedangkan belanja modal sebesar Rp210 triliun.

"Dengan angka itu hampir pasti ada yang salah dan ada pemborosan, penggunaan uang BUMN yang mayoritas dimiliki negara," ujarnya.

Untuk itu, Presiden meminta agar dilakukan reformasi dan transformasi dalam jajaran BUMN selama tiga tahun mendatang.
(D013*F008)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011