Kami merasakan demand ini naiknya tajam khususnya yang terkait dengan solar karena kaitannya dengan logistik menjelang Idul FitriJakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) memproyeksikan permintaan bahan bakar minyak, terutama Solar naik tajam 20 sampai 30 persen selama Ramadhan hingga Lebaran akibat pertumbuhan ekonomi dan kegiatan pemulihan yang lebih cepat pascapandemi COVID-19.
"Kami merasakan demand ini naiknya tajam khususnya yang terkait dengan solar karena kaitannya dengan logistik menjelang Idul Fitri," kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Rabu.
Nicke mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah upaya untuk mengantisipasi lonjakan solar, termasuk Pertalite hingga Pertamax, dengan menyiapkan Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri (Satgas Rafi) mulai 11 April sampai 10 Mei 2022.
Meski resmi bertugas pada Senin pekan depan, lanjut Nicke, satgas ini telah bekerja sejak 14 Maret 2022 untuk mengantisipasi kelangkaan solar dan kenaikan harga Pertamax.
Satgas Rafi melibatkan tim holding dan subholding Pertamina serta instansi terkait mulai dari Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, BPH Migas, kepolisian, dan tentara, Jasa Marga, hingga Telkom.
Baca juga: Pertamina salurkan Pertalite sesuai kebutuhan dan stok aman
Tak hanya itu, Pertamina juga menyediakan layanan tambahan BBM di jalur potensial meliputi jalur tol, jalur wisata, dan jalur lintas utama.
Perseroan juga akan menggunakan Integrated Enterprise Data & Center Command Center (IEDCC) yang merupakan pusat informasi penyaluran energi mulai dari upstream, kilang, perkapalan, terminal BBM hingga SPBU juga akan disiagakan selama 24 jam.
"Kami sudah menggunakan digitalisasi SPBU untuk melihat stok per jenis produk di setiap SPBU," jelas Nicke.
Sementara itu Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional Taufik Aditiyawarman optimistis pihaknya bisa mendukung pemenuhan kebutuhan bahan bakar masyarakat selama Ramadhan dan Idul Fitri pada tahun ini.
Pada Maret 2022 kilang-kilang milik Pertamina akan memproduksi solar 10,475 juta barel, Pertamax sebanyak 1,421 juta barel, dan Pertalite 4,028 juta barel.
"Bulan Maret ini lebih besar produksi daripada rencana. Dengan gambaran seperti ini dari kilang domestik, Insya Allah kami mampu untuk mendukung kebutuhan masyarakat," ujar Taufik.
Baca juga: Pertamina pulihkan stok BBM subsidi ke SPBU
Baca juga: Pertamina pastikan stok BBM aman dan harga tetap jelang Ramadhan
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022