Palu (ANTARA News) - Arwan, murid kelas V SDN 20 Palu, Sulawesi Tengah, ditemukan tewas tertimpa dinding beton setinggi dua meter pada sebuah rumah di Jalan Sukun, sekitar pukul 07.00 WITA.
Indra, saksi mata yang pertama kali menemukan korban, mengaku kaget melihat dinding rubuh. Pada tembok rubuh itu terdapat sebuah tangan menjulur keluar tanpa terlihat bagian kepala dan badannya.
Saat itu, Indra akan membuang air kencing di luar karena kamar mandi sedang dipakai mertuanya untuk mencuci pakaian.
"Saya segera menghubungi tetangga yang kebetulan mencari anaknya yang hilang sejak semalam," kata Indra yang juga tetangga korban.
Ayah korban, Hargai, yang mendapat kabar dari Indra segera menuju tempat rubuhnya tembok yang berjarak belasan meter dari rumah kontrakannya. Tanpa pikir panjang, Hargai segera mengangkat pecahan dinding yang berupa bebatuan.
Setelah runtuhan dinding, dia mendapati anaknya sudah tidak bernyawa dengan luka parah di bagian kepala dan punggung. Darah terlihat sudah mengering di badan Arwan.
Menurut Hargai, anaknya telah meninggal dunia sejak malam hari karena tidak mendapatkan pertolongan. Kebetulan lokasi tewasnya Arwan jauh dari keramaian sehingga tidak banyak orang yang mengetahui ada kecelakaan.
(R026/R022)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011