Mataram (ANTARA) - Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram dr Ni Ketut Eka Nurhayati menyebutkan kunjungan pasien reguler ke RSUD tersebut selama puasa Ramadhan 1443 Hijriah masih stabil dengan jumlah 400-600 orang per hari.

"Dengan kondisi itu dapat disimpulkan bahwa puasa tidak menghalangi masyarakat datang berobat, termasuk untuk mendapatkan layanan vaksinasi COVID-19," katanya di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu.

Apalagi, kata dia, vaksinasi tidak membatalkan puasa sehingga banyak masyarakat juga datang untuk melakukan vaksinasi dosis ketiga.

Kunjungan pasien itu, rata-rata ke poliklinik dalam dan syaraf.

Baca juga: Dokter: Puasa baik bagi kesehatan

Ia mengatakan kondisi itu terjadi karena mungkin dipengaruhi pola makan masyarakat selama Ramadhan.

Ia mengatakan perubahan pola makan dan konsumsi makanan beraneka ragam saat puasa memicu asam urat, kolesterol, dan pegal-pegal.

Tingginya kunjungan pasien ke RSUD Kota Mataram itu, katanya, juga menjadi indikasi meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan.

"Kita memang mengimbau masyarakat agar tidak ragu atau enggan datang berobat ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat ketika merasakan gejala sakit guna menghindari dampak yang lebih besar," katanya.

Apalagi, katanya, kondisi perkembangan COVID-19 saat ini sudah landai sehingga masyarakat tidak perlu khawatir berobat ke rumah sakit.

"Ketika terjadi lonjakan kasus COVID-19, kunjungan pasien reguler menurun drastis bahkan sehari hanya sekitar 200 orang. Itu terjadi karena masyarakat takut berobat ke rumah sakit," katanya.

Baca juga: Layanan vaksin COVID-19 penguat di RSUD Mataram meningkat signifikan
Baca juga: RSUD Mataram rintis program layanan bayi tabung

Pewarta: Nirkomala
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022