Angka itu setara 1,5 triliun dolar AS per tahun, adalah sekitar 15 persen lebih tinggi dari perkiraan IEA sebelumnya, kepala ekonom Fatih Birol mengatakan selama pertemuan para menteri energi dan bos industri di Paris, lapor AFP.
"Ini angka yang sangat besar karena peningkatan biaya produksi di banyak bagian dunia, itu semakin sulit untuk mengekstrak energi, itulah mengapa angka kami telah meningkat secara substansial," katanya.
"Jika kita tidak menemukan uang itu, produksi tidak akan tumbuh sebanyak pertumbuhan kebutuhan, dengan hasil (itu) dapat melihat harga jauh lebih tinggi daripada yang bisa dilihat hari ini."
IEA memproyeksikan bahwa 45 persen dari investasi akan mencakup listrik, 26 persen akan digunakan untuk minyak, 25 persen gas dan sisanya pada batu bara dan biofuel.
IEA adalah unit energi dari Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) dan bekerja untuk memastikan pasokan yang stabil dari energi untuk 28 negara anggotanya.
Lembaga akan menerbitkan laporan tahunan bulan depan. (A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011