Denpasar (ANTARA) - Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan akan berupaya agar seluruh majelis desa adat kabupaten/kota se-Pulau Dewata mendapatkan kendaraan operasional.

"Saya akan terus berjuang melakukan komunikasi dengan berbagai perusahaan milik BUMN maupun perusahaan lainnya di Bali, agar seluruh MDA Kabupaten/Kota Se-Bali mendapatkan mobil operasional," kata Koster dalam keterangan tertulisnya di Denpasar, Rabu.

Koster menerima bantuan mobil, masing-masing satu unit dari Bank BPD Bali dan PT Pegadaian Kanwil VII Denpasar, untuk digunakan dan membantu operasional majelis desa adat (MDA) di Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Jembrana

Dengan mobil operasional tersebut, sebagai salah satu penunjang kegiatan MDA kabupaten/kota se-Bali dalam melestarikan adat istiadat, tradisi, seni budaya dan kearifan lokal Bali yang ada di setiap desa adat.

Sebelumnya, pada Selasa (5/4), Gubernur Bali telah menerima bantuan CSR (dana tanggung jawab sosial perusahaan) berupa mobil toyota avansa, masing-masing satu unit dari BPD Bali (BUMD) dan PT Pegadaian Kanwil VII Denpasar (BUMN).

Koster menambahkan, sebelumnya pada 23 Desember 2021, ia juga telah memberikan bantuan satu unit mobil untuk operasional MDA Kabupaten Buleleng yang bersumber dari bantuan CSR dari Perbarindo Bali.

"CSR yang sekarang saya prioritaskan dulu untuk MDA yang jarak tempuhnya jauh, seperti MDA Kabupaten Karangasem dan MDA Kabupaten Jembrana," ujarnya pada acara yang juga dihadiri Bandesa Agung (Ketua) MDA Provinsi Bali Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet itu.

Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng, ini mengingatkan seluruh perusahaan di Bali untuk sama-sama memiliki tanggung jawab di dalam merawat alam, manusia dan kebudayaan Bali.

"Siapapun yang mengais rezeki dan mencari peluang ekonomi di Bali harus mempunyai tanggung jawab untuk sama-sama merawat alam, manusia dan kebudayaan Bali," ucapnya.

Pihaknya menekankan hal tersebut supaya ada timbal balik karena manusia menghirup udara di Bali, beraktivitas untuk mengembangkan usaha di Bali, kemudian mendapatkan manfaat, keuntungan dan maju usahanya.

"Tentu harus ada kontribusi untuk merawat Bali ini secara bersama-sama, selain yang utama dalam usaha itu adalah mendorong usahanya sendiri agar mendapatkan manfaat," ujarnya.

Begitu pula sebaliknya, apabila Bali ini tidak dirawat, maka akan mengalami degradasi hingga alam, manusia dan kebudayaannya serta segala sektor kehidupannya akan rusak dan tidak bisa tumbuh berkembang.

"Kita bersyukur di Bali memiliki 1.493 desa adat yang saat ini masih eksis keberadaannya sampai sekarang, sejak abad ke-11. Jika desa adat sudah kuat, maka adat istiadat, tradisi, seni budaya dan kearifan lokal Bali akan terjaga dengan baik," ujarnya.

Hal ini kemudian akan membuat Bali memiliki karakter serta daya tarik hingga dicintai oleh masyarakat dunia dengan berwisata ke Bali.

Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma mengatakan bantuan mobil yang diserahkan itu dilaksanakan sebagai filosofi dari visi pembangunan daerah Bali, yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang memiliki program prioritas di bidang adat istiadat, tradisi, seni budaya dan kearifan lokal Bali.

Dengan CSR ini merupakan bantuan lanjutan BPD Bali di dalam upayanya membantu majelis desa adat yang memiliki tugas untuk melestarikan adat istiadat, tradisi, seni budaya dan kearifan lokal Bali.

Sebelumnya BPD Bali juga telah memberikan CSR untuk pembangunan Gedung MDA Provinsi Bali.

Pimpinan PT Pegadaian Kantor Wilayah VII Denpasar Hakim Setiawan berharap bantuan mobil yang diserahkan itu agar dapat bermanfaat bagi majelis desa adat.

"Kami siap mendukung program Pemprov Bali ke depannya. Terima kasih Bapak Gubernur Bali Wayan Koster atas kesempatan yang telah diberikan," ucap Hakim Setiawan.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022