Bogor (ANTARA News) - Ketua Departemen Geofisika dan Meteorologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Dr Rini Hidayati mengusulkan kepada pemerintah agar memberikan jaminan asuransi kepada petani akibat ketidakpastian iklim.

"Peran serta pemerintah dalam pertanian sangatlah perlu, karena pada musim sekarang ini, di mana cuaca atau iklim tidak lagi bersahabat, maka petani harus diasuransikan, sehingga apa bila terjadi gagal panen, petani tidak merugi harus membayar premi (tagihan) karena pihak pemerintah yang akan menanggulanginya," katanya melalui siaran pers Humas IPB di Bogor, Selasa.

Ia mengatakan, sebaliknya pada saat panen bagus, petani akan merasakan hasil dari tanaman itu sendiri.

"Jadi petani tidak khawatir gagal panen kalau menerima hal-hal baru dari pemerintah, karena petani itu sendiri yang akan menerima klaim tersebut," katanya.

Dikemukakannya bahwa bantuan dan keberpihakan pemerintah kepada petani berupa pemberitahuan dan pengetahuan akan indek iklim serta asuransi pertanian inilah yang dibutuhkan petani.

"Sehingga tercipta kondisi di mana petani akan lebih bergairah untuk bercocok tanam karena tidak takut akan merugi, dan hasil yang diperoleh akan berlimpah," katanya.

Dampaknya, menurut dia, harga komoditas akan stabil, dan masyarakat yang membutuhkan tidak sulit untuk mendapatkan.

Dengan demikian, katanya, secara global pertanian Indonesia akan semakin subur dan pada gilirannya akan tercipta negara yang mampu menyediakan kecukupan pangan.

Menurut Rini Hidayati, keberpihakan pemerintah kepada petani itu, karena sekarang ini selalu menjadi korban, baik itu korban permainan harga, iklim atau cuaca dan serangan hama.

"Salah satu faktor yang sangat dominan bagi petani gagal panen adalah iklim, karena pada tahun-tahun belakangan ini iklim tidak menentu atau dikatakan ekstrem, di mana musim kemarau akan kekeringan dan di musim hujan kebanjiran," katanya.

Menurut dia, petani yang kebanyakan sangat awam mengenai iklim menjadi tidak berdaya menerima keadaaan seperti ini.

Ia menilai pemberitaan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai iklim hanya bersifat umum dan memberitakan hal-hal secara global, sehingga tidak menyentuh kepada hal yang lebih spesifik. (ANT-053/A035)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011