Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth meminta Gubernur Anies Baswedan memberi solusi atas persoalan warga Rusunami City Garden yang 12 tahun kesulitan mendapatkan air bersih.
"Saya sangat mengapresiasi PAM Jaya yang sudah mau membantu warga, tapi ini bukan solusi, karena itu sifatnya hanya sementara, seharusnya segera dibangun infrastruktur air bersih untuk warga agar bisa melayani penghuni Rusunami City Garden," kata Kenneth di Jakarta, Rabu.
Karena itu, dia meminta Anies Baswedan
menginstruksikan PAM Jaya untuk segera membangun infrastruktur air bersih di lingkungan Rusunami City Garden agar para penghuni bisa berkecukupan air dalam kebutuhan sehari-hari.
"Pak Anies harus hadir dalam urusan ini, karena ini menyangkut kebutuhan pokok, yakni air bersih. Penghuni rusun hanya bisa berharap pada pelayanan air pipa PAM Jaya yang tidak kunjung dipasang hingga saat ini," ujar dia.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) PDI Perjuangan DKI Jakarta itu, PAM Jaya juga harus arif terkait masalah ini. Harga Rp300 ribu yang harus dikeluarkan warga tersebut lebih mahal dari pada berlangganan air dari PAM Jaya.
Baca juga: Warga Rusunami City Garden berharap segera dapat layanan air bersih
Selain itu, Kent pun menyikapi proyek Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta soal air perpipaan yang dinilai salah satu solusi mengurangi penggunaan air tanah di Ibu Kota, dengan membangun banyak stasioner Instalasi Pengendalian Air (IPA).
"Katanya IPA dibangun di Waduk Sunter dan Tomang, tapi nyatanya saat ini masih banyak warga Jakarta belum mendapatkan air bersih secara adil dan merata," ucap Ketua IKAL (Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas RI) PPRA Angkatan LXII itu.
Menurut dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus bisa mencontoh kasus krisis air bersih yang sudah dilewati oleh warga Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Kini mereka sudah tidak perlu pusing untuk mendapatkan air bersih setelah adanya bantuan pembangunan menara air bersih dari Embung Kedungsambi yang jaraknya kurang lebih 1,5 kilometer (km).
"Mereka terbukti berhasil mendapatkan air bersih yang mengalir ke rumah-rumah warga. Perbaikan harus dilakukan secara bersama-sama dan kolektif, bersama-sama mulai dari masyarakat hingga pembuat kebijakan," katanya.
Baca juga: Pengakuan pemohon berkendara mobil saat urus rumah DP0 Rupiah
Pemprov DKI harus berani melakukan terobosan terkait teknologi pengembangan air bersih ini. "Di balik APBD-nya yang super fantastis, harus di imbangi dengan pelayanan ke masyarakat yang merata dan berkeadilan," kata Kenneth.
Sebelumnya, Warga Rusunami City Garden, Cengkareng, Jakarta Barat, mengaku telah hidup 12 tahun di rusunami tanpa mendapatkan air bersih. Karena itu mereka yang tergabung Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Rusunami City Garden (P3CG) mengadukan masalah ini ke berbagai pihak.
Aduan tersebut dilayangkan oleh warga ke berbagai pihak mulai dari Pemprov DKI (khususnya gubernur), DPRD DKI hingga
Ombudsman.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022