Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina New Renewable Energy (NRE) yang bergerak dalam bisnis transisi energi telah menyelesaikan proyek penyediaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar dua megawatt pada area Kilang Dumai di Riau.
Corporate Secretary Pertamina NRE Dicky Septriadi mengatakan pembangkit energi terbarukan itu menambah daftar kilang Pertamina yang melakukan konversi ke penggunaan energi listrik ramah lingkungan.
"Kami berkomitmen penuh untuk mewujudkan transisi energi Pertamina. PLTS di Kilang Cilacap sebesar 1,34 megawatt dan Kilang Dumai sebesar dua megawatt serta PLTS di 143 SPBU sebesar lebih dari satu megawatt adalah bagian dari langkah awal kami melakukan transisi energi di internal Pertamina," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Dicky menyampaikan potensi PLTS di internal Pertamina cukup besar mencapai 500 MegaWatt (MW). Dengan dukungan dan kerja sama yang solid, perseroan optimis dapat mewujudkannya.
PLTS Kilang Dumai adalah pembangkit listrik ground mounted yang dibangun di lahan sekitar dua hektare dengan sistem on grid dan saat ini menjadi PLTS ground mounted terbesar di Riau.
Baca juga: Pertamina bangun PLTS 1,34 megawatt di Kilang Cilacap
Pembangkit itu akan menyuplai listrik ke fasilitas perumahan milik Kilang Dumai. Perkiraan persentase suplai energi bersih dapat memenuhi sekitar 20-30 persen kebutuhan listrik kawasan itu.
Potensi listrik yang diproduksi mencapai 2,5 GWh dalam setahun dan berpotensi menurunkan karbondioksida sebesar 2.052 ton per tahun. Potensi penurunan emisi tersebut juga setara dengan penyerapan karbondioksida oleh 97 ribu pohon dalam setahun.
PT Kilang Pertamina Internasional menerapkan berbagai program pendukung, salah satunya adalah dekarbonisasi yang selaras dengan komitmen implementasi ESG (Environment, Social and Governance).
"Hal ini dijalankan dengan penggunaan PLTS untuk perkantoran dan kompleks pemukiman pekerja di kilang Dumai dan Cilacap,” kata Corporate Secretary Kilang Pertamina Internasional Ifki Sukarya.
Berkaitan dengan presidensi G20 Indonesia, Pertamina mengambil peran besar di mana Direktur Pertamina Nicke Widyawati didapuk sebagai Chair of Task Force Energy, Sustainability, and Climate (ESC) dari Business of Twenty (B20) yaitu ruang dialog bisnis internasional yang menjadi bagian dari agenda G20.
Baca juga: Forum B20 pasang PLTS via Program Go Gerilya di desa binaan Pertamina
Baca juga: Pertamina ajak generasi muda sukseskan transisi energi di Indonesia
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022