Jakarta (ANTARA News) - PT Propan Raya yang menguasai 50-70 persen pasar cat kayu di Indonesia akan meningkatkan produksi seluruh produk catnya dari 40.000 ton per tahun menjadi dua kali lipat pada tiga tahun mendatang, karena meningkatnya permintaan.
Wakil Presiden Direktur PT Propan Raya Kris Adidarma mengatakan di Tangerang, Banten Selasa, untuk meningkatkan produksi tersebut pihaknya yang antara lain memegang merek Impra dan Ultran, akan membangun pabrik baru.
Namun, kata Kris saat syukuran produk perusahaannya memperoleh Green Label Singapore (label ramah lingkungan), ia belum menghitung biaya investasi yang akan dilakukan karena masih dalam perhitungan. "Tapi investasinya besar," katanya.
Selain produk cat kayu, melihat potensi pasar cat tembok yang terus tumbuh maka perusahaan juga mengembangkan produk cat tembok yang inovatif untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Saat ini pengusaha Malaysia dan Singapura memiliki lisensi perusahaan tersebut sejak dua tahun lalu. Produk perusahaan itu juga diekspor ke Maldives, Afrika Selatan, dan Jepang. Saat ini sedang dijajaki pasar Jerman.
Kris mengatakan fokus perusahaannya ke depan adalah meningkatkan produksi cat yang ramah lingkungan. "Kami memulainya 10 tahun yang lalu, dan kini produk kami yang berbahan dasar air yang lebih ramah lingkungan sudah mencapai sepertiga dari produk total. Ke depan produk ramah lingkungan akan semakin ditingkatkan," katanya.
Sementara itu produksi dari produk yang telah lulus Green Label Singapore sekitar 10 persen.
Ia mengatakan, permintaan masyarakat atas produk yang tidak menimbulkan kerusakan lingkungan dan tidak mengganggu kesehatan semakin meningkat.
Produk cat yang mendapatkan sertifikat Green Label dianggap aman untuk kesehatan dan lingkungan karena tidak mengandung zat berbahaya seperti "lead and mercury", "Apeo", "formaldehide", dan VOC. Rendahnya kader VOC membuat kualitas udara yang digunakan untuk bernapas tidak menimbulkan efek negatif seperti alergi, sesak napas dan lainnya.
Propan yang berdiri pada 1979 itu, juga sejak 10 tahun lalu sudah memproduksi produk ramah lingkungan, dan menjadi pemasok satu-satunya, untuk perusahan mebel IKEA yang merupakan perusahaan furnitur besar yang memperhatikan masalah lingkungan.
(T.U002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011