"Kementerian Pendidikan Nasional menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," kata Presiden ketika menyampaikan hasil perombakan kabinet di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa malam.
Presiden mengatakan, keputusan itu karena pendidikan akan sangat terkait dengan kebudayaan. Pembentukan karakter bangsa yang berbudaya, katanya, bisa dicapai antara lain melalui pendidikan.
Kepala Negara memutuskan untuk menggabungkan pendidikan dan kebudayaan dalam satu kementerian karena tidak ingin menambah satu kementerian lagi, yaitu kementerian budaya.
Sementara itu, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata akan menjadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Menurut Yudhoyono, banyak negara sahabat yang juga menggabungkan pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Sehingga kedepan bila dikembangkan dengan baik menjadi sumber penambahan perekonomian kita," kata Presiden.
Presiden menegaskan, keputusan untuk membentuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu telah mendapatkan persetujuan dari DPR .
Pada kesempatan itu, Kepala Negara juga menegaskan, jumlah kementerian pada kabinet hasil perombakan itu tetap sama dengan jumlah kementerian sebelum perombakan.
(F008)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011