Kami berencana mengumumkan keputusan terkait Wimbledon menjelang tenggat waktu kami pada pertengahan Mei
Jakarta (ANTARA) - All England Lawn Tennis Club (AELTC) mengadakan pembicaraan dengan pemerintah Inggris tentang partisipasi petenis dari Rusia dan Belarus pada Wimbledon tahun ini, dengan mengatakan bahwa mereka berharap untuk mengumumkan keputusan tersebut pada pertengahan Mei.
Petenis Rusia dan Belarus telah diizinkan untuk bersaing di Tur ATP dan WTA reguler tetapi tidak di bawah nama atau bendera negara mereka setelah invasi Moskow ke Ukraina.
Belarus merupakan daerah kunci untuk invasi, yang Rusia sebut sebagai "operasi militer khusus."
Baca juga: Medvedev abaikan kemungkinan dilarang tampil di Wimbledon
Rusia juga dilarang berpartisipasi untuk mempertahankan gelar Piala Davis dan Piala Billie Jean King.
"Kami telah mencatat panduan Pemerintah Inggris mengenai kehadiran individu Rusia dan Belarus dalam kapasitas netral di acara olahraga di Inggris," kata AELTC, penyelenggara Grand Slam lapangan rumput, dikutip dari Reuters, Rabu.
"Ini tetap menjadi masalah yang kompleks dan menantang, dan kami terus terlibat dalam diskusi dengan Pemerintah Inggris, Lawn Tennis Association dan badan pengatur tenis internasional."
"Kami berencana mengumumkan keputusan terkait Wimbledon menjelang tenggat waktu kami pada pertengahan Mei."
Menteri Olahraga Inggris Nigel Huddleston bulan lalu mengatakan bahwa dia tidak akan nyaman dengan "atlet Rusia yang mengibarkan bendera Rusia" dan memenangi Wimbledon di London.
Dia menambahkan bahwa juara US Open Daniil Medvedev mungkin harus memberikan jaminan bahwa dia tidak mendukung presiden Rusia Vladimir Putin jika dia ingin berkompetisi.
Wimbledon akan digelar pada 27 Juni-10 Juli.
Baca juga: Badan tenis internasional bersatu kutuk Rusia
Baca juga: Federer sumbangkan Rp7,1 miliar untuk anak-anak Ukraina
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022