Jakarta (ANTARA News) - Secretary of State for International Development, Hilary Benn MP, mengatakan Asia dalam satu generasi dapat menghapus pemberantasan kemiskinan yang akan menjadi salah satu cerita keberhasilan dunia terbesar. Hal tersebut bisa tercapai jika masyarakat internasional berhasil mengatasi masalah-masalah tsunami yang diam-diam menyerang, kemiskinan yang mengakibatkan kematian akibat penyakit, meningkatnya kecenderungan ibu-ibu yang meninggal saat hamil dan melahirkan serta masalah kekurangan gizi. "Dunia harus belajar banyak dari kesuksesan pertumbuhan Asia tidak hanya Korea Selatan, Thailand dan Malaysia, tetapi juga China, India dan Vietnam," kata Hilary, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu. Sepanjang sejarah, Asia telah berhasil mengangkat lebih banyak penduduk dari kemiskinan dibandingkan wilayah lain. Kawasan ini telah mengalami pertumbuhan pesat, dan walaupun saat ini dua dari tiga penduduk miskin dunia tercatat terdapat di Asia, tetapi apabila tren ini terus berlanjut, pada tahun 2015 angka ini dapat turun menjadi satu dari tiga penduduk dunia. Dengan upaya berkelanjutan, kemisikinan di Asia dapat diakhiri dalam satu generasi. Tetapi Asia tetap menghadapi tantangan besar dalam hal nutrisi, kesehatan, kesenjangan sosial, air dan kebersihan dan hampir 1,1 miliar penduduk masih hidup dengan kurang dari 1 dollar per hari. Pertumbuhan pesat di kawasan Asia telah dan akan terus memberikan dampak besar bagi perekonomian dunia. Pasar-pasar seperti China dan India sedang melalui perkembangan ekonomi dan sosial luar biasa. Perdagangan di benua ini tumbuh hampir tiga kali lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan global dan pertumbuhan ekspor Asia tumbuh dari 23 persen tahun 1985 menjadi 38 persen tahun 2002. Terlepas dari pertumbuhan ekonomi yang baru-baru ini dialami beberapa negara, Asia masih menghadapi tantangan dan risiko besar. Konferensi ini akan membahas profil tantangan dan kesempatan pembangunan dan meyediakan tempat untuk negara-negara Asia mempresentasikan dan membahas pengalaman dan pandangan masing-masing negara. Menurut rencana Department for International Development (DFID), bekerjasama dengan Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia mengumumkan detil konferensi yang akan dilaksanakan tanggal 6-7 Maret 2006 di London yang ditujukan untuk membentuk kerjasama baru untuk menghapuskan kemiskinan di Asia. Konferensi ini akan mengambil tema Asia 2015: Meningkatkan Pertumbuhan, Mengakhiri Kemiskinan akan mempertemukan tokoh-tokoh internasional tingkat tinggi, termasuk para menteri keuangan dan perencanaan dan pejabat-pejabat senior dari seluruh wilayah Asia, serta tokoh-tokoh berpengaruh dari masyarakat sipil dan sektor swasta, untuk mendiskusikan perubahan pembangunan di Asia dekade berikutnya. Tujuan konferensi dua hari ini adalah untuk mencapai kesepakatan bagaimana negara-negara Asia, bersama dengan institusi-institusi pembangunan dan masyarakat internasional, akan memenuhi tujuan dari Tujuan Pembangunan Milennium (MDG) yang belum terlaksana.Prean Indonesia Indonesia juga akan memainkan peran penting dalam konferensi ini dengan kehadiran beberapa perwakilan tinggi negara.DR. Sri Mulyani, Menteri Keuangan Indonesia, dijadwalkan akan berbicara dalam konferensi dan membagikan pengalaman Indonesia dalam upaya mengurangi kemiskinan di Indonesia. Selain itu, Erna Witoelar, Duta MDG Indonesia, dan beberapa pimpinan masyarakat sipil Indonesia juga akan menghadiri konferensi ini. (*)

Copyright © ANTARA 2006