Pemerintahan Presiden Yudhoyono ibarat mobil yang melaju lambat karena mesin yang usang dan penuh oli"
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Badan Pengurus Setara Institute Hendardi, menilai perombakan kabinet yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak impresif karena sarat muatan politik.
"Pemerintahan Presiden Yudhoyono ibarat mobil yang melaju lambat karena mesin yang usang dan penuh oli," kata Hendardi dalam siaran persnya, Selasa.
Menurut dia, untuk meningkatkan performa mesin pemerintahan maka komponen yang membuat mesin pemerintah harus diganti agar tidak berjalan lambat dan merusak.
Mengganti dengan komponen yang tidak tepat, bukan membuat mesin menjadi lebih cepat dan tokcer tetapi malah membuat menjadi lebih rusak, ujarnya.
Ia menilai Preside tidak berani mengganti menteri dan malah menanamkan kaki-kaki wakil menteri menjadi kabinet yang gemuk untuk memastikan kekuasaannya selesai dengan mulus dan tetap punya pengaruh ke kekuasaan berikutnya.
"Reshuffle sama sekali tidak impresif dan menjadi antiklimaks dari heboh yang diciptakan," ucapnya.
Setidaknya ada enam wajah baru dalam kabinet hasil reshuffle, yakni Gita Wirjawan untuk Menteri Perdagangan, Amir Syamsuddin pada Menteri Hukum dan HAM, Azwar Abubakar di pos Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Djan Farid ditunjuk menjadi Menteri Perumahan Rakyat, Dahlan Iskan dipercaya menduduki pos Menteri BUMN, sedangkan Komandan Diklat TNI AD Letjen Marciano Norman dipercaya menjabat Kepala BIN.(*)
S037/E001
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011