Kupang (ANTARA News) - Sebanyak 14 imigran asal Iran ditangkap petugas Imigrasi serta aparat kepolisian setempat di sebuah hotel di Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa.

Penangkapan 14 warga asal Iran itu juga bersama dua calo imigran diduga kuat akan memberangkatkan imigran tersebut dengan perahu ke Pulau Pasir (Ashmore Reef) di perairan Australia di Laut Timor.

Identitas dua calo asal Sulawesi Selatan itu masih dirahasiakan. Kini keduanya ditahan di sel Polres Kupang Kota.

"Petugas menerima informasi bahwa ada calo imigran sedang mencari sarana di nelayan untuk memberangkatkan imigran ke Australia," kata Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian, Kantor Imigrasi Klas I Kupang Moon Bagarai di Kupang.

Dari dua calo tersebut, petugas memperoleh informasi mengenai tempat penginapan, serta jumlah imgran yang akan diseberangkan ke Australia, sebelum menangkap mereka untuk dimintai keterangan.

Sesuai hasil pemeriksaan sementara menurut Moon, 14 warga Iran tersebut ternyata memiliki surat-surat lengkap antara lain paspor dan visa.

"Mereka juga mengaku sebagai wisawatan yang akan berwisata di sejumlah lokasi wisata di Kupang, bukan sebagai imigran. Tetapi kami tidak percaya begitu saja karena salah satu modus penyelundupan imigran ke Australia yakni datang ke Kupang sebagai wisatawan, tetapi nantinya akan menyeberang ke Australia menggunakan perahu," katanya.

Selama ini penyelundupan imigran ke Australia selalu menjadikan Kupang sebagai daerah transit, termasuk juga menyewa perahu nelayan di Rote, Flores, dan Sumba, dan sejumlah pulau di Nusa Tenggara Barat.

Dalam tahun 2011, jumlah imigran yang ditangkap di kota Kupang mencapai 406 orang.
(ANT)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011