New York (ANTARA News) - Harga minyak berakhir lebih rendah pada Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), setelah pertemuan Kelompok 20 (G20) di Paris pada akhir pekan gagal memperkuat kepercayaan pasar dalam gambaran pertumbuhan global dan kesehatan keuangan Eropa.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman November, jatuh 42 sen dari penutupan Jumat menjadi berakhir pada 86,38 dolar AS per barel.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember merosot 2,06 dolar AS menjadi menetap pada 110,16 dolar AS per barel di perdagangan London.
Analis Sucden, Myrto Sokou mengatakan, pasar akan fokus pada apakah para pemimpin Eropa minggu ini dapat memberikan kemajuan solusi yang komprehensif untuk krisis utang zona euro, lapor AFP.
"Ini pekan sangat penting untuk pasar," kata Sokou.
"Namun, fokus utama akan beralih ke KTT para pemimpin Eropa di Brussels pada 23 Oktober, untuk keputusan tentang rencana komprehensif untuk mengatasi krisis di wilayah tersebut."
Jerman berusaha untuk meredam ekspektasi untuk KTT Uni Eropa pada Minggu di Brussels, dengan juru bicara pemerintah Stefan Seibert memperingatkan bahwa "mimpi-mimpi yang semuanya akan diselesaikan dan ditangani pada Senin berikutnya tidak dapat dipenuhi."
Pada Senin, Statoil Norwegia mengumumkan akan membeli perusahaan AS Brigham Exploration sebesar 4,7 miliar dolar AS, yang memungkinkan untuk secara signifikan memperluas kegiatan ekstraksi non-konvensional minyak dan gas bumi di Amerika Serikat.
Pembelian tersebut akan memberikan akses Statoil ke formasi ladang-ladang minyak di Bakken dan Three Forks di Dakota Utara dan Montana, di antara akumulasi minyak terbesar di Amerika Serikat, kata Statoil.
Sementara itu, Reliance Industries India menangguhkan pengeboran eksplorasi minyak dan gas menunda penilaian ulang dengan mitra usaha yang baru BP, sebuah sumber perusahaan mengatakan kepada AFP, Senin.
"Dengan BP sebagai mitra strategis kami masuk akal untuk melakukan review portofolio baru kami dan kembali dengan strategi baru," kata sumber itu.
Reliance baru-baru ini menjual kepada BP 30 persen kepemilikan dalam 21 dari ladang minyak dan gas di pesisir India dalam sebuah transaksi 7,2 miliar dolar AS.
Perusahaan India pada Sabtu mengatakan bahwa laba bersihnya kuartal kedua melonjak hampir 16 persen menjadi 57,03 miliar rupee (1,2 miliar dolar AS) dari 49,23 miliar rupee pada periode yang sama tahun lalu.
Saham Reliance telah jatuh hampir 27 persen tahun ini karena kekhawatiran atas penurunan produksi dari ladang gas D6 di cekungan Krishna-Godavari, India timur. (A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011