Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Pol Agus Andrianto memerintahkan direktur kriminal khusus (Dirkrimsus) jajaran seluruh Indonesia untuk turun mengawasi jalur distribusi BBM, guna memastikan ketersediaan dan pasokan aman selama Ramadhan hingga mudik Lebaran.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Pol. Gatot Repli Handoko menyebutkan pengawasan tersebut dilakukan oleh seluruh polda dan polres jajaran yang ada di 24 provinsi di Indonesia.
“Kabareskrim sudah memberikan perintah kepada Dirkrimsus jajaran untuk segera turun mengantisipasi jalur dari pada pendistribusian BBM yang ada di wilayah masing-masing,” kata Gatot di Mabes Polri, Jakarta, Selasa.
Baca juga: Anggota DPR minta Pemerintah tingkatkan pengawasan distribusi BBM
Ia mengatakan pengawasan ini dilakukan selama 24 jam guna mencegah adanya pratik pengoplosan maupun penimbunan yang mungkin terjadi di tengah isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) setelah kenaikan harga pertamax per 1 April.
Selain direktorat tindak pidana khusus, pengawasan melibatkan direktorat tindak pidana tertentu (Tipidter), serta berkoordinasi dengan pihak terkait.
“Memastikan stok dan distribusi di wilayahnya aman, dan tujuannya juga dari Krimsus pasti ke tindak pidana tertentu (Tipidter) ke polres-porles jajaran untuk membantu jangan sampai ada oplos mengoplos atau timun menimbun, itu yang nanti dipantau selama 24 jam, selama bulan Ramadhan,” kata Gatot.
Sehari sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo usai rapat bersama dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang di Mabes Polri, Senin (4/4) sempat menyinggung soal fluktuasi harga BBM yang mulai terjadi di lapangan.
Baca juga: Anggota DPR dorong BPH Migas tingkatkan kinerja pengawasan BBM
“Polri membantu dalam mengawasi distribusi, kemudian ketersediaan membantu memonitor, kalau ada kelangkaan di daerah, kami melapor kepada stakeholder. Kalaupun ada penyimpangan, baru tugasnya polisi turun,” kata Gatot.
Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan masyarakat boleh melakukan mudik lebaran Idul Fitri, diperkirakan terjadi euforia di masyarakat yang akan mudik ke kampung halaman setelah dua tahun ditiadakan akibat pandemi COVID-19. Polri memprediksi kurang lebih ada 70 sampai 80 juta masyarakat melaksanakan mudik tahun ini.
Sementara itu, pemerintah per 1 April telah menaikkan harga pertamax dari Rp9.000 menjadi Rp12.500 per liter, yang membuat masyarakat beralih pada penggunaan BBM jenis lain, seperti pertalite.
Baca juga: Polri-BPH Migas-SKK Migas perkuat kesepakatan pengawasan distribusi BBM
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022