"Di lihat dari nilai sejarahnya Candi Muaro Jambi sangat layak menjadi situs warisan dunia UNESCO," kata Ja'far Rasyu di Jambi, Selasa.
Namun Ja'far Rasyu menyayangkan Candi Muaro Jambi yang hingga kini belum menjadi situs warisan dunia UNESCO. Menurut Ja'far terdapat beberapa syarat yang secara teknis belum dipenuhi oleh Pemerintah untuk mendaftarkan Candi Muaro Jambi sebagai situs warisan dunia UNESCO.
Ja'far Rasyu mendorong pemerintah secara teliti dalam mempersiapkan dokumen pengajuan Candi Muaro Jambi sebagai situs warisan dunia UNESCO. Karena sangat disayangkan jika Candi Muaro Jambi yang memiliki nilai sejarah yang sangat besar tidak menjadi situs warisan dunia UNESCO.
Baca juga: Pemprov Jambi tingkatkan kualitas kawasan candi Muaro Jambi
Baca juga: Sandiaga Uno pastikan Candi Muaro Jambi jadi wisata berbasis sejarah
Kepala Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi Agus Widiatmoko mengatakan Candi Muaro Jambi merupakan salah satu universitas tertua di Asia. Dimana Candi Muaro Jambi tersebut di bangun pada abad ke 7 hingga 12 masehi dan pada masanya Candi Muaro Jambi tersebut merupakan tempat peribadatan dan tempat pendidikan agama Budha.
Banyak pelajar asing yang menimba ilmu di Candi Muaro Jambi tersebut di antaranya ada yang berasal dari Tiongkok, India hingga Tibet.
"Awal mula Candi Borobudur dari Candi Muaro Jambi, karena corak yang ada pada Candi Borobudur menyerupai corak di Candi Muaro Jambi," kata Agus Widiatmoko.
Candi Muaro Jambi memiliki luas mencapai 3.891 hektar. Dimana lokasi Candi Muaro Jambi tersebut mencakup delapan desa, yakni Desa Muara Jambi, Desa Dusun Baru, Desa Dusun Mudo, Desa Danau Lamo, Desa Tebat Patah, Desa Teluk Jambu, Desa Kemingking Dalam dan Desa Kemingking Luar.
Candi Muaro Jambi disebut sebagai komplek candi karena terdapat beberapa candi dalam kawasan tersebut, diantaranya Candi Gumpung, Candi Kedaton, Candi Koto Mahligai, Candi Astano, Candi Kembar Batu, Candi Gedong Satu, Candi Gedong Dua hingga Candi Telago Rajo.
Selain itu di Komplek Percandian Muaro Jambi juga terdapat kanal kuno, gundukan tanah yang di dalamnya terdapat susunan bata kuno dan kolam tempat penampungan air. Serta terdapat beberapa arca yang ditemukan di komplek percandian tersebut, diantaranya Arca Prajaparamita, Arca Gajahsimha, umpak batu, Dwarapala dan arca lesung batu.*
Baca juga: Susur Sungai Batanghari meriahkan Festival Candi Muaro Jambi
Baca juga: Nadiem akan laporkan potensi mendunia Candi Muaro Jambi ke Presiden
Pewarta: Muhammad Hanapi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022