Jakarta (ANTARA News) - Menteri Agama Suryadharma Ali mengingatkan kepada lebih dari 210.000 calon haji Indonesia agar waspada dan berhati-hati selama berada di Tanah Suci karena kejahatan yang mengincar mereka semakin canggih modus operandinya.

"Selain peningkatan kepuasan bagi jemaah haji, kita menghadapi tantangan keamanan jemaaah haji. Kejahatan yang mengincar agak memprihatinkan. Kasus pencurian, penipuan, dan perampasan sangat menyedihkan karena kadang pelakunya dari bangsa sendiri dan menggunakan bahasa sendiri," katanya di Jakarta, Senin, saat bertemu dengan anggota amirul haj dan pengarah media Media Center Haji (MCH).

Pengarah MCH tahun ini adalah staf ahli Menteri Kominfo Henry Subiakto, Wakil Pemred LKBN Antara Akhmad Kusaeni dan Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Agama Zubaidi. Mereka akan berangkat bersama Amirul Haj pada akhir pekan nanti.

Menurut Menag yang juga Amirul Haj, para jemaah haji yang berasal dari kampung dan baru keluar negeri bisa jadi sasaran empuk para penjahat.

"Ada yang menyapa dan berpura-pura memberi bantuan mengangkatkan koper tapi kopernya dibawa lari," kata Menag.


Makin canggih

Kepala Bidang Pengamanan Kolonel TNI-AD CAJ Bambang Siswoyo, seperti dimuat situs Kementerian Agama, mengatakan modus operandi kejahatan yang mengincar jemaah haji Indonesia makin canggih. Tak hanya menyamar sebagai petugas haji, para pelaku kini juga menyaru sebagai jemaah,lengkap mengenakan pakaian ihram. Yang memalukan, penipu itu ternyata orang Indonesia.

"Petugas berhasil menangkap pelaku yang berpakaian ihram," kata Bambang Siswoyo.

Untuk itu, para jemaah calon haji diminta lebih waspada. Apalagi, kata Bambang, jumlah petugas yang mengawasi para jemaah sangat terbatas.

Modus operandi penipuan yang sering dilakukan pelaku biasanya meminta identitas jemaah dengan alasan akan dimasukkan dalam sistem komputer. Tanpa pikir panjang, korban lalu menyerahkan surat-surat kepada pelaku yang menyamar menjadi petugas haji.


Makin meningkat

Menag Suryadharma Ali mengatakan pelayanan haji semakin meningkat dalam hal pemondokan, katering, transportasi, kesehatan, dan bantuan terhadap jemaah yang tersesat.

"Kepuasaan jemaah haji juga dilihat dari ketersediaan air minum, kelayakan tempat tidur, dan kamar mandi. Tim amirul haj silahkan melakukan pengawasan terhadap pelayanan itu apakah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah. Tim amirul haj bisa memantau keadaannya dan apabila ditemukan penyimpangan sesegera mungkin diatasi," kata Menag.

"Kita akan lihat persiapan katering. Tempat penyimpanan bahan baku makanan. Memenuhi standar atau tidak. Kita akan lihat persiapan di Padang arafah, dapur-dapur, tenda-tenda. Amirul haj akan melihat kondisi katering seperti prasmanan yang lebih baik daripada pakai boks," katanya.

Menag juga mengatakan akan mengukur kepuasaan jemaah dalam musim haji tahun ini dengan meminta Badan Pusat Statistik (BPS) untuk melakukan survei.

"Survei BPS ini supaya ada gambaran peningkatan pelayanan dari tahun ke tahun," demikian Menteri Agama.(T.A017/A011)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011