"Perilaku yang terus ditunjukkan oleh tentara dan aparat kepolisian Israel serta aksi para pemukim Israel bersifat provokatif," kata Abu Rudeikneh.
Ramallah (ANTARA) - Juru bicara kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudeineh pada Senin (4/4) memperingatkan bahwa eskalasi Israel terhadap Palestina akan menyebabkan ketegangan yang lebih tinggi di seluruh kawasan.
Mengecam kunjungan Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid ke Gerbang Damaskus di Kota Tua Yerusalem Timur pada Minggu (3/4), Abu Rudeineh mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kunjungan tersebut "tidak bertanggung jawab."
"Perilaku yang terus ditunjukkan oleh tentara dan aparat kepolisian Israel serta aksi para pemukim Israel bersifat provokatif," kata Abu Rudeikneh.
Eskalasi Israel yang terus berlanjut di Yerusalem Timur dan serangan pemukim Israel di Masjid Al-Aqsa adalah "pelanggaran yang jelas dan terang-terangan, yang membuktikan kurangnya komitmen Israel terhadap kesepahaman dan perjanjian yang telah ditandatangani," sebut juru bicara itu.
Pada Minggu malam, Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina (Palestinian Red Crescent Society) menyebutkan dalam sebuah pernyataan bahwa 19 warga Palestina terluka oleh polisi Israel dalam insiden bentrokan di luar Gerbang Damaskus di Yerusalem Timur menyusul kunjungan Lapid.
Dalam perang Timur Tengah 1967, Israel menduduki Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur, yang semuanya diklaim oleh Palestina, dan sejak saat itu menguasai atau mengepung wilayah tersebut.
Sejak itu, Palestina mengupayakan penentuan nasib sendiri untuk mendirikan negara merdeka sesuai perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota.
Pewarta: Xinhua
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022