Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 3.000 Warga Negara Indonesia yang "overstayer" di Jeddah akan dipulangkan menggunakan pesawat Garuda Indonesia ex-haji yang kembali dari Arab Saudi.
"Pemerintah akan memulangkan sekitar 3.000 Warga Negara Indonesia yang overstayer di Jeddah dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia," kata Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono usai memimpin rapat koordinasi tingkat menteri yang membahas mengenai pemulangan WNI Overstayer di Jakarta, Senin.
Hadir juga dalam rapat koordinasi tersebut Menteri Tenaga Kerja Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Menteri kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar, Menteri Perhubungan Freddy Numberi dan Menteri Agama Suryadharma Ali.
Agung menjelaskan, pesawat Garuda Indonesia yang melayani pemberangkatan haji akan pulang kembali ke Tanah Air dengan kondisi kosong atau "empty flight".
"Kondisi pesawat kosong tersebut kita manfaatkan untuk mengangkut WNI overstayer ke Indonesia," katanya.
Garuda Indonesia, tambah Agung menyarankan penggunaan "empty flight" satu penerbangan tanggal 30 Oktober 2011 dan sembilan penerbangan tanggal 31 Oktober 2011.
Agung menjelaskan, pesawat Garuda Indonesia yang akan mengangkut WNI overstayer adalah kloter terakhir.
Selain itu, Agung mengatakan bahwa total biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk memulangkan WNI overstayer sekitar Rp3,5 miliar.
"Biaya yang akan dikeluarkan pemerintah untuk memulangkan WNI overstayer sekitar Rp3,5 miliar lebih atau sekitar 145 dolar AS per orang," kata Agung.
Agung menambahkan, pemerintah akan mengirimkan tim pendahulu yang akan berangkat ke Arab Saudi untuk mendampingi dan mengurus persetujuan selama perjalanan agar proses pendataan saat kedatangan bisa dipercepat.
Agung juga menegaskan bahwa kepulangan WNI overstayer tidak akan mengganggu proses pemberangkatan jemaah haji ke Tanah Suci.
"Proses ini kami pastikan tidak akan mengganggu proses pemberangkatan jemaah haji ke Tanah Suci," katanya.
(W004)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011