Kepada pers di ruang wartawan DPR di Jakarta, Senin, Romy (panggilan akrab Romahurmuziy) menuturkan bahwa ada sejumlah nama yang diajukan DPP PPP ke Presiden Yudhoyono, termasuk di dalamnya anggota majelis pakar PPP Djan Faridz.
"Soal pengunduran diri Menpera Suharso Monoarfa itu, pada pekan lalu yang bersangkutan sudah mengajukan rencananya kepada DPP PPP dan selanjutnya DPP membicarakan masalah itu. PPP memberi keleluasaan kepada Suharso untuk mengambil sikapnya sendiri mana yang terbaik menurut dia," ujarnya.
Selanjutnya kepada Presiden Yudhoyono, ujar Romy, diajukan sejumlah nama kader PPP untuk dipilih presiden sesuai hak prerogatifnya. PPP tidak ingin menyandera presiden hanya dengan mengajukan satu nama calon menteri.
"Ketika surat pengunduran diri Suharso itu diterima presiden, tentunya PPP juga mengucapkan terima kasih karena presiden sendiri telah menyampaikan bahwa kinerja Kemenpera itu positif. Jadi dari sisi kinerja tidak ada persoalan sama sekali dan semua alasan hanya persoalan pribadi," ujarnya.
Lebih lanjut Romy mengatakan bahwa selain mengapresiasi keputusan presiden atas tawaran figur yang diajukan PPP, partainya juga berharap agar tidak ada lagi perubahan atas komposisi yang bakal ditempati Djan Faridz karena dalam beberapa waktu kedepan, berbagai perubahan tetap bisa terjadi.
Romy juga mengatakan bahwa dalam konteks perombakan kabinet kali ini, partainya memberi dukungan sepenuhnya kepada apapun putusan presiden.
Namun, ia juga mengingatkan agar penambahan posisi wakil menteri dalam kabinet tetap harus ada pembidangan tugas yang jelas agar tidak ada tumpang tindih dengan tugas menteri. "Wamen harus bisa berbagi tugas serta bersinergi dengan menteri,` ujarnya.
Sementara saat ditanya posisi Suharso di partai, Romy menjelaskan, yang bersangkutan tetap menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP PPP untuk bidang pemenangan pemilu.
(D011/E001)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011