Wellington (ANTARA News) - Para orang tua yang ingin menghindarkan anaknya dari asma dan jenis alergi lain disarankan membekukan mainan anak-anak di dalam lemari pendingin.
Ahli kesehatan di Selandia Baru dan Taiwan telah meneliti bahwa mainan lunak anak-anak yang dibekukan dapat membunuh seluruh kutu debu rumah (HDMs) --serangga mikroskopis-- yang dapat menyebabkan alergi termasuk asma.
Penanganan efektif lain untuk membunuh HDMs yang biasanya hidup di mainan lunak anak-anak adalah dengan mengeringkan mainan dalam pengering putar yang panas dan mencucinya dengan minyak eukaliptus serta deterjen, demikian ungkap para ahli kesehatan dari Universitas Otago di Selandia Baru dan Rumah Sakit Changhua Christian di Taiwan.
HDMs sering menyebabkan asma pada anak-anak dan tingkat keparahan asma tergantung kepada seberapa banyak kutu debu rumah yang dihirup oleh anak-anak ketika mereka tidur bersama mainannya, ujar pernyataan dari Universitas Otago.
"Anak-anak sering tidur dengan mainan kesayangannya yang diletakkan dekat saluran pernapasan dan hal itu diduga penting bagi mereka yang rentan terhadap asma akibat alergi HDM," ujar Profesor Rob Siebers dari Universitas Otago.
Para ilmuwan tersebut menguji tiga metode pembersihan yang berbeda kepada 36 mainan yang dibagi menjadi tiga bagian dengan masing-masing berjumlah 12 mainan.
Pembekuan mainan dengan waktu setidaknya 16 jam pada suhu minus 15 derajat celsius berhasil mengurangi 95 persen HDMs.
Sama halnya dengan merendam mainan tersebut di larutan campuran minyak eukaliptus dan deterjen selama satu jam sebelum dicuci dan dikeringkan.
Pengeringan dengan pengering putar yang panas selama satu jam juga dapat mengurangi kutu sebanyak 89 persen, ungkap penemuan itu.
"Dibandingkan dengan metode pembekuan dan pengering putar, merendam serta mencuci mainan dengan minyak eukaliptus dan deterjen lebih ampuh dalam mengurangi kutu yang menempel serta menghilangkan kutu debu rumah yang menyebabkan alergi," kata Siebers.
Sebanyak sepuluh dari 12 mainan yang dibersihkan menggunakan metode itu tidak ditemukan ada kutu yang hidup.
Siebers mengatakan ketiga metode itu lebih ampuh ketimbang hanya mencuci mainan, karena air yang digunakan harus bersuhu di atas 55 derajat celsius agar mampu membunuh HDMs dan biasanya dapat merusak mainan.
"Saya menyarankan kepada para orang tua untuk mengeringkan di pengering putar selama satu jam atau membekukan mainan lunak selama satu hari dan mencucinya di air dingin untuk menghilangkan penyebab alergi," kata Siebers.
Dia menambahkan ketebalan dari bahan yang digunakan dalam mainan dapat mempengaruhi keampuhan ketiga metode tersebut.
Para ilmuwan akan melakukan penelitian lebih jauh guna menyelidiki seberapa cepat HDMs menjangkit mainan lunak dan waktu yang tepat untuk membersihkan mainan tersebut.
Penelitian tersebut telah disiarkan di Jurnal Eropa, bidang Ilmu Penyakit dan Alergi Anak serta Sistem Kekebalan Tubuh.
Asma ialah penyempitan saluran pernapasan akibat respon terhadap rangsangan bagi paru-paru yang memiliki penyakit.
Selain kutu debu, rangsangan bagi saluran pernapasan yang bisa menyempitkan saluran napas dapat berupa serbuk sari bunga, bulu hewan maupun asap pabrik dan kendaraan bermotor.
Selain pemicu dari luar penderita, stres dan mengalami cemas dan berada di tempat dengan udara yang dingin juga dapat menyebabkan timbulnya asma.
Sedangkan kutu debu rumah penyebab asma berukuran sekitar 0,5 milimeter dan umunya dijumpai di permukiman manusia menempel kepada perlengkapan rumah tangga yang dapat menghasilkan debu seperti baju, alas tidur, bantal maupun lantai.
Kutu itu dapat menyebabkan asma karena enzim-enzim seperti protease keluar dari perutnya bersama kotoran kutu dan merangsang penyempitan saluran pernapasan.
Jenis yang paling banyak ditemui di permukiman warga ialah "Euroglyphus Maynei" sedangkan dua jenis kutu lain bernama "Dermatophagoides pteronyssinus" dan "Dermatophagoides farinae".
(SDP12)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011