Ambon (ANTARA News) - Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr. Antonio Guido Filipazzi memimpin Misa Mulia untuk pemberkatan dan peresmian dua sekolah tinggi Katolik di Ambon, Maluku, Minggu.
Misa pemberkatan yang dihadiri ribuan umat Katholik di Kota Ambon dan sekitarnya itu, yang dipusatkan di Paroki Santo Yahanes Poka, Kecamatan Teluk Ambon, serta dihadiri Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu, Wakil Gubernur Said Assagaff dan Wakil Wali Kota Ambon, Sam Latuconsina.
Duta Besar (Dubes) Antonio Guido Filipazzi memimpin Misa yang berjalan lancar dan khusuk itu bersama Uskup Diosis Amboina, Mgr. PC. Mandagie dan Uskup Agung Pontianak, Mgr. Hironimus Bumbun.
Dubes Antonio Guido Filipazzi mengatakan, kehadirannya di Indonesia termasuk di Maluku, bukan hanya sekedar menjadi wakil negara asing, tetapi juga bagian dari gereja Katolik universal untuk memperkuat tugas ikatan Bapa Suci.
"Kita sebagai Gereja Katolik universal harus solidaritas dengan sesama manusia yang tersebar di seluruh bumi tanpa mamandang perbedaan dan asal usulnya," katanya.
Karena itu, sebagai umat yang berbeda harus bergembira dan turut merasakan penderitaan orang lain yang sedang menderita.
"Kerinduan saya gereja tumbuh menjadi kuat dalam cinta kasih Yesus Kristus Juru Selamat Dunia. Saya juga memberkati Keuskupan Amboina, kota Ambon, provinsi Maluku dan semua umat manusia yang ada di daerah ini," ujarnya.
Dubes Antonio menegaskan, umat Katholik di seluruh dunia mendukung dan menghargai perbedaan, termasuk keragaman agama di Indonesia serta turut serta menciptakan perdamaian dan kehidupan yang harmonis dan sejahtera.
Dia berharap kehadiran dua lembaga pendidikan tinggi Katholik itu, dapat berdampak meningkatkan pembinaan iman umat serta menjadi berkat bagi keluarga, pribadi maupun lingkungan dan masyarakat luas.
Kualitas Iman
Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu dalam kesempatan itu menyatakan apresiasi besar terhadap kehadiran dua lembaga pendidikan keagaman Katolik di kota Ambon itu, karena berdampak terhadap upaya peningkatan kualitas iman dan sumber daya manusia (SDM) di provinsi itu.
"Kehadiran Sekolah tinggi pendidikan agama Katolik (STPAK) Santo Yahanes dan Seminari Tinggi Santo Fransiskus Xaverius merupakan titik dasar proses pembelajaran ilmu-ilmu teologi untuk peningkatan SDM di Maluku," ujar Gubernur Ralahalu.
Kehadiran dua lembaga pendidikan itu diharapkan menjadi momentum penting bagi perkembangan pendidikan keagamaan di Maluku, sekaligus melanjutkan perjuangan para misionaris dalam mewartakan berdirinya gereja Katolik di Maluku pada ratusan tahun lalu.
"Ajaran yang ditabur para Misionaris di Maluku sejak ratusan tahun lalu, saat ini semakin menunjukkan hasilnya termasuk dengan berdirinya dua lembaga pendidikan Katolik di Ambon," kata Gubernur Ralahalu.
Pemprov Maluku, tandas Ralahalu, dalam visi dan misinya menciptakan Maluku yang relegius, sehat dan sejahtera mendapat dukungan positif dari berbagai komponen agama, termasuk Keuskupan Amboina dengan menghadirkan dua lembaga pendidikan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari program pembinaan mental dan spiritual umat.
Menurutnya, banyak lembaga pendidikan yang disediakan pemerintah dan swasta termasuk Keuskupan Amboina di Maluku dan berdampak terhadap peningkatan kualitas iman umat beragama serta mempererat hubungan tali silaturachmi.
"Saya percaya kehadiran STPAK Santo Yahanes dan Seminari Tinggi Santo Fransiskus Xaverius akan memberi kontribusi besar bagi pengembangan SDM, terutama menghasilkan generasi yang bermoral dan bermartabat, mampu menjadi pemimpin dan pelayan di tengah-tengah masyarakat," ujar Gubernur Ralahalu. (JA/Z002)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011