Wakil Direktur Utama Indika Energy Azis Armand mengatakan EMITS telah memperluas portofolio melalui pemasangan solar fotovoltaik, pengembangan pelabuhan berkelanjutan, hingga pembangunan PLTS hybrid kombinasi solar fotovoltaik dengan baterai berkapasitas terbesar di Indonesia.
"Kemampuan dan kompetensi Fourth Partner Energy selama lebih dari 10 tahun membantu kami untuk terus mengembangkan potensi energi surya di Indonesia. Hal ini tentunya merupakan bagian dari upaya Indika Energy dalam mendukung transisi energi nasional dan meningkatkan daya saing industri energi terbarukan di Tanah Air,” kata Aziz di Jakarta, Senin.
EMITS menargetkan untuk mendapatkan kontrak pemasangan sebesar 80 sampai 100 megawatt peak (MWp) pada 2022 dan 500 MWp pada 2025.
Direktur Utama EMITS Yovie Priadi mengatakan pihaknya menyasar segmen industri, komersial, dan utility untuk mencapai target tersebut.
"Kami bekerja sama dengan berbagai pihak swasta maupun pemerintah, termasuk PLN," kata Yovie.
Sementara itu, perusahaan energi surya asal India bernama Fourth Partner Energy menilai Indonesia sebagai negara terbesar di Asia Tenggara memiliki potensi besar dalam pengembangan tenaga surya.
“Di India, pengembangan PLTS telah menjadi program nasional selama lebih dari satu dekade. Kami akan terus berbagi pengetahuan dan pengalaman melalui EMITS untuk dapat semakin mengembangkan tenaga surya di Indonesia dan mengintensifkan langkah dekarbonisasi yang dilakukan grup Indika Energy,” jelas Executive Director Fourth Partner Energy Vivek Subramanian.
EMITS merupakan perusahaan penyedia solusi tenaga surya terintegrasi di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada Maret 2021 melalui kemitraan dengan Fourth Partner Energy.
Fourth Partner Energy dimiliki secara mayoritas oleh The Rise Fund yang merupakan social impact fund terbesar di dunia. Pendirian EMITS adalah wujud komitmen Indika Energy dalam melakukan diversifikasi portofolio bisnis, mencapai tujuan keberlanjutan, meningkatkan kinerja ESG serta mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam mencapai target bauran energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada 2025.
Sejauh ini, EMITS telah melakukan kemitraan bersama dengan beberapa perusahaan terkemuka di Indonesia yang menjalankan bisnis di area perkebunan, pulp and paper, pembangkit listrik, pertambangan, produk kayu, gedung perkantoran, pelabuhan hijau.
Pada Maret 2022, EMITS menandatangani perjanjian dengan PT Mangole Timber Producer yang merupakan bagian dari Sampoerna Kayoe Group untuk membangun PLTS ground-mounted berkapasitas 12 MWp dan sistem baterai 3 MWh di wilayah operasional Sampoerna Kayoe Group yang berlokasi di Mangole, Maluku Utara.
Saat ini, kapasitas baterainya merupakan yang terbesar di Indonesia. Pembentukan EMITS merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan 50 persen pendapatan dari sektor non batu bara pada 2025 dan mencapai netral karbon pada 2050.
Baca juga: PLN serap listrik hijau dari dua PLTS milik Medco
Baca juga: Pemerintah dorong listrik tenaga surya penuhi kebutuhan industri
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022