"Kalau buka (puasa), aku buka dulu dengan kurma," kata dia dalam sebuah webinar kesehatan, dikutip Senin.
Berbeda dengan dulu, dalam beberapa tahun terakhir, Tike tak lagi menyertakan minuman manis saat berbuka puasa. Kini, selain kurma, dia memilih air putih atau teh tanpa gula.
"Dulu suka sekali minuman manis. Kalau buka puasa atau makan harus selalu ditemenin minuman manis kemasan, dulu. Cuma beberapa tahun ini, aku lebih senang mengonsumsi air putih. Kalau pun pakai teh, teh tawar saja," tutur dia.
Dia juga menghindari makanan yang digoreng dengan minyak dan memilih menggunakan air fryer atau alat dapur untuk menggoreng berbagai makanan tanpa atau dengan sedikit minyak.
Tike biasanya baru menyatap makanan lengkap setelah menunaikan ibadah shalat magrib. Pada malam hari, dia menambahkan susu untuk membantu tidur lebih nyenyak.
"Jadi, walaupun berpuasa pola makan, pola hidup aku itu tetap sehat, tercukupi nutrisinya. Yang namanya karbohidrat, protein, sayuran, buah-buahan, susu tetap harus ada dalam menu," kata dia.
Untuk sahur, dia tetap mengonsumsi makanan dengan berpedoman pada gizi seimbang termasuk karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.
"Kalau sahur, tetap karbo iya makan. Nasi karena orang Indonesia makannya nasi. Ada ukurannya jadi enggak banyak. Ada proteinnya, mau nabati mau hewani, sayur iya, buah-buahan diusahakan ada. Aku minum susu untuk imunitas dan kekebalan tubuh sekaligus protein," tutur Tike.
Selama Ramadhan, dia juga rutin melakukan olahraga. Hanya perkara waktu yang dia ubah dari semula pagi hari menjadi menjelang berbuka puasa.
Tike termasuk sosok yang menerapkan pola hidup sehat selama beberapa tahun terakhir dan ini tetap dia lakukan saat Ramadhan. Dia mengatakan, penerapan pola hidup sehat termasuk asupan makanan bergizi membantunya bisa berkegiatan secara energik dan bersemangat walau dalam kondisi berpuasa.
Baca juga: Tike Priatnakusumah sukses turunkan berat badannya 25 kg
Baca juga: Tike Priatnakusumah ingin belajar berhijab
Baca juga: Tike Priatnakusumah sukai Onew SHINee
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022