"Semua tergantung dana yang tersedia. APBN kita mencukupi nggak untuk membiayai pembuatan Korvet nasional. Jadi, kita harap 2007 sudah dapat dimulai," kata Pieter.

Jakarta (ANTARA News) - Pembuatan kapal Korvet Nasional diharapkan dapat segera dimulai pada 2007, setelah sebelumnya program pembuatan kapal tersebut sempat terhenti karena keterbatasn dana. "Diharapkan dapat dimulai pembuatannya pada 2007 karena kontraknya kan sudah ada, desainnya juga sudah siap," kata Dirjen Sarana Pertahanan (Ranahan)B Departemen Pertahanan (Dephan) Marsekal Muda Pieter Wattimena di Jakarta, Rabu. Ditemui usai mengikuti upacara serah terima jabatan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), ia mengatakan, semula pembuatan kapal Korvet nasional akan dimulai kembali pada 2006, namun karena anggaran yang masih terbatas, maka ditunda hingga 2007. "Semua tergantung dana yang tersedia. APBN kita mencukupi nggak untuk membiayai pembuatan Korvet nasional. Jadi, kita harap 2007 sudah dapat dimulai," kata Pieter. Program pencanangan pembangunan kapal perang jenis korvet nasional yang pertama di galangan kapal dalam negeri dilakukan di PT PAL Indonesia Surabaya, dipersiapkan bersama-sama oleh Dephan, TNI AL, PT PAL Indonensia serta industri-industri pendukung lainnya. Kapal perang jenis korvet yang dibuat putra-putri bangsa Indonesia itu didesain bersama Orrizonte Sistem Navali SPA (Ficantieri Shipyard) dan Italian Navy Corvette yang kemudian dikembangkan oleh PT PAL Indonesia disesuaikan dengan requairement TNI AL. Spesifikasi kapal korvet yang dibangun itu antara lain memiliki panjang garis air 80,00 meter, lebar 12,20 meter, tinggi geladak utama 8,20 meter, kecepatan rata-rata 25,2 knots, akomodasi 81 orang, draft 3,46 meter dan daya pendorong 2X7.400 kw.Industri yang terlibat Sementara itu, beberapa industri nasional yang terlibat dalam pembangunan kapal korvet PT Krakatau Steel dan PT Garuda Raja Paksi dalam pengadaan plat baja, PT Pupuk Kaltim dan PT Barata dalam pengadaan steel casting, PT Maspion dan Indalex masalah celling, lining dan floring. PT Mastradra Surya Surabaya memberikan kontribusi dalam pengadaan mebel dan galley equip, PT INKA modul toilet, PT Tadakara dan PT Guna Elektro dalam pengadaan main switch board dan distribution board, PT Pindad pengadaan steering gear dan windlass, PT Barata dalam pengadaan jangkar dan PT Texmaco serta PT Pindad dalam pengadaan alternator. Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto sebelumnya mengemukakan pembangunan kapal korvet nasional bertujuan mempersiapkan kemandirian di bidang ketahanan yang ditopang dengan integrasi kemampuan dan dukungan dari seluruh industri nasional, serta jaringan pertahanan nasional yang kokoh dan mantap. Selain itu, pembangunan kapal juga dirancang untuk memenuhi operasi di laut bebas (unrestricted water) dan patroli teritorial, termasuk daerah zona ekonomi eksklusif (ZEE), dengan durasi tidak kurang dari 20 hari secara terus menerus.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006