"Realisasi program dana PEN di Sulawesi Selatan pada posisi Februari 2022 mencapai Rp 38,11 triliun," kata Kepala OJK 6 Sulawesi,Maluku, Papua (Sulampua) Moh Nurdin Subandi di Makassar, Senin.
Ia menjelaskan, penyaluran dana PEN sektor perekonomian di Sulsel secara umum atau yang masuk posisi lima besar yakni dari perdagangan (besar atau eceran) sebesar Rp16,61 triliun.
Selanjutnya dari pertanian, perburuan dan perhutanan sebesar Rp10,53 triliun. Jasa kemasyarakatan (hiburan) sebesar Rp2,77 triliun, industri pengolahan (Rp2,70 triliun) serta dari sektor perikanan senilai Rp1,13 triliun.
Dari total dana PEN yang disalurkan Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) dan Bank Sulselbar tersebut, pelaku UMKM mendominasi dengan Rp38,09 triliun. Adapun sisanya disalurkan ke non UMKM.
"Jadi hingga posisi Februari, jumlah debitur yang memanfaatkan program PEN dari pemerintah itu sebanyak 937.921. Sementara untuk non UMKM disalurkan kepada 1.474 debitur," ujarnya.
Mengenai adanya penurunan penyaliran dana PEN pada Januari 2021 yang mencapai Rp17 triliun dan Januari 2022 hanya Rp13 triliun, karena setiap bank melakukan pemetaan kepada para debitur untuk mengetahui mana yang berhasil, dan mana yang tidak berhasil.
Alhamdulillah jika pandemi dan sudah ada kelonggaran, maka kita lihat akan terus menurun (penyaluran PEN)," jelasnya.
Baca juga: OJK: Penyaluran dana PEN melalui Bank NTT capai 103,93 persen
Baca juga: Menko Perekonomian: Tokoh agama berperan dorong pemulihan ekonomi
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2022