Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan selama rentang waktu 60 tahun terkahir ini sebanyak 30 persen lebih hutan Indonesia menyusut dan rusak.
"Hutan kita ini dalam 60 tahun ini telah berkurang 30 persen lebih," ujarnya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu.
Menhut mengajak seluruh Blogger (pemilik blog/media sosial di internet) untuk ikut menghijaukan kembali hutan Indonesia yang telah mengalami kerusakan.
"Perlu peran serta semua pihak untuk memulihkannya termasuk komunitas media sosial. Para Blogger ini kan sangat berpengaruh dalam media sosial. Oleh karena itu, mereka bisa ikutserta mengajak masyarakat melalui kampanye penghijauan kembali hutan kita," harap Menhut.
Untuk mengembalikan keteduhan hutan Indonesia, lebih lanjut dia mengatakan dapat dilakukan dengan menanam pohon 10 bibit per orang. "Dengan cara itu, Indonesia akan kembali berjaya dalam urusan hutan dalam tempo 30 tahun ke depan," ujarnya.
"Jika seluruh rakyat dapat menanam 10 pohon dan merawatnya maka hutan Indonesia dapat di pulihkan kembali dalam waktu 30 tahun. Untuk mendukung upaya ini Saya tidak mengeluarkan izin baru sejak tahun 2009," kata Zulkifli dalam diskusi dengan para blogger di kawasan jalan Aditiawarman, Jakarta Selatan, kemarin.
Berdasarkan Data Kementerian Kehutanan tingkat kerusakan telah mencapai lebih dari 1,08 juta hektar (ha) setiap tahunnya. Dengan itu, menurutnya luas hutan yang rusak di Indonesia telah mencapai 65 juta hektar atau sekitar 30 persen dari total luas hutan Indonesia.
Menurut dia, penyebab kerusakan hutan, adalah ekspolitasi, perubahan fungsi hutan menjadi perkebunan dan areal pertambangan yang mengesampingkan ketahanan lingkungan. Selain itu, otonomi daerah juga ditengarai menyumbang kerusakaan hutan di Indonesia, karena disinyalir dengan gampangnya, pemerintah daerah memberikan izin kepada investor asing.
Apalagi, lanjutnya, terjadi gerakan eksploitasi, konversi, dan alih fungsi terutama pada tahun 1998-2002. Perlu adanya perubahan kebijakan yang mendasar dari pemerintah pusat hingga ke daerah guna mewujudkan kembali hutan Indonesia yang pernah menjadi pusat paru-paru dunia.
Lebih lanjut dia mengatakan Kementeriannya sendiri tahun ini menyediakan bibit sebanyak 500 juta batang bibit untuk menghijaukan kembali hutan Indonesia. Bibit ini dapat diambil di Kementerian Kehutanan dan dinas kehutanan di seluruh Indonesia dan tidak dikenakan biaya sedikit pun guna kembali mentata hutan Indonesia.(*)
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011