Juru Bicara Pertamina M Harun dalam rilisnya di Jakarta, Minggu menjelaskan, berdasarkan pembicaraan antara pemerintah dengan Pertamina pada Sabtu (15/10) sore dipertimbangkan memasok kembali avtur yang telah dihentikan di Bandara Juanda Surabaya dan Bandara Hasanudin, Makasar.
"Namun, niat baik pemerintah dan Pertamina ini tidak direspons secara baik oleh manajemen Merpati dan bahkan terus melakukan upaya mempolitisasi isu business to business ini," katanya.
Ia mengemukakan, tidak adanya itikad baik Merpati, mendorong Pertamina tetap menghentikan pasokan avtur di dua bandara itu.
"Sebagai korporasi, Pertamina juga menanggung beban operasional yang cukup besar sehingga kelancaran pelunasan utang tersebut akan membantu Pertamina dalam menjaga kesinambungan dan ketahanan pasokan avtur," ujarnya.
Bentuk itikad baik Merpati yang diminta Pertamina adalah memberikan jaminan dan komitmen pelunasan utang.
Menurut Harun, total utang pokok Merpati ke Pertamina sejak 2006 mencapai Rp270 milliar dan menjadi Rp550 miliar setelah ditambah denda dan bunga.
(K007)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011