"Saat ini baru tahap penjajagan untuk menentukan tempat pertemuan tahunan bagi anggota organisasi kami," kata Ketua Umum TAAI, M Iqbal Mulla, di Nusa Dua, Sabtu malam.
Kunjungan tim dari India tersebut disambut pejabat Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI, Dinas Pariwisata Bali dan dari organisasi kepariwisataan seperti Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) serta dari Indonesia Congress & Convention Association (INCCA) Bali.
Mulla mengatakan, pihaknya telah melakukan penjajagan ke sejumlah negara untuk dijadikan pembanding pemilihan lokasi untuk menggelar pertemuan anggota TAAI.
Menurut dia, negara yang sudah dikunjungi atau disurvei di antaranya Turki, Afrika Selatan dan kini ke Indonesia (Bali).
Kriteria survei meliputi kondisi dan kapasitas pertemuan atau konferensi, kesiapan kamar hotel, keadaan keamanan dan fasilitas penunjang, termasuk objek wisata yang akan dikunjungi sekaligus untuk studi banding.
Setelah melihat Bali secara sepintas, Mulla mengaku sangat senang dan terkesan oleh kondisi suasana lingkungan alam dan objek wisata yang menarik, yang didukung kultur masyarakat yang begitu "welcome".
"Bali sudah sangat terkenal di dunia internasional. Pulau wisata ini memiliki sedikit kesamaan dengan di kami, terutama budaya religinya. Masyarakat Bali sebagian besar penganut Hindu," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut Ketua DPD INCCA Bali Ida Bagus Surasana yang akrab disapa Gus Lolec, memaparkan bahwa fasilitas untuk konferensi di Pulau Dewata, khususnya di kawasan Nusa Dua, sangat memadai.
"Konferensi atau pertemuan berskala internasional sudah sering diselenggarakan di Nusa Dua, yang didukung fasilitas hotel berbintang atau berstandar internasional," kata Gus Lolec berpromosi.
Di samping itu, fasilitas lain pendukung akomodasi pariwisata tersedia secara memadai, dengan objek wisata tersebar di semua kabupaten dan kota di Bali.
"Jadi untuk pertemuan yang memerlukan fasilitas mulai 5.000 hingga 10.000 orang kami rasa mencukupi. Soal ruang pertemuan, sekarang sudah tidak masalah. Terlebih dengan dioperasikannya gedung megah, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC)," ucapnya.
Sementara Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata, Dinas Pariwisata Provinsi Bali Nyoman Wardawan mengatakan, kunjungan wisatawan asal India ke Pulau Dewata setiap tahunnya terus meningkat.
"Walaupun peningkatan kunjungan wisatawan asal India belum signifikan, tapi cukup berarti dalam menunjang perkembangan sektor kepariwisitaan," katanya.
Jumlah kunjungan wisatawan India ke Bali tahun 2005 tercatat 6.792 orang, tahun berikuntya berlipat menjadi 12.792 turis, 2007 melonjak 21.907 wisatawan, 2008 bertambah jadi 26.537 orang, 2009 meningkat 30.813 orang dan tahun 2010 mencapai 40.777 wisatawan.
"Berdasarkan tren kunjungan yang terus meningkat tersebut, kami sangat berharap tim TAAI bisa mempertimbangkan untuk menggelar konferensi di sini," kata Wardawan. (ANT)
(T.I020/C/T007/T007) 16-10-2011 11:12:12
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011