Gunung Kidul (ANTARA News) - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menegaskan tidak khawatir dengan reshuffle kabinet Indonesia Bersatu.
"Bagi kami di Kementerian Kehutanan yang penting adalah terus bekerja. Kami beberapa waktu lalu kunjungan ke Belitung dan sekarang ke Yogyakarta. Reshuffle itu hak prerogatif presiden," kata dia di sela-sela reuni akbar Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta di Hutan Wanagama I di Desa Banaran, Kecamatan Playen, Gunung Kidul, Sabtu.
Ia mengatakan di Belitung kunjungan kerja Kementerian Kehutanan berkaitan dengan persoalan kerusakan hutan yang semakin memburuk.
Sedangkan, di Yogyakarta, dia mengatakan memenuhi undangan Dekan Fakultas Kehutanan UGM terkait reuni akbar dan melihat keberhasilan UGM dalam mengelola Hutan Wanagama.
Dia mengatakan keberhasilan seorang menteri menjabat bukan hanya tergantung dari lama atau sebentarnya masa jabatan, melainkan tergantung dari tindakan yang telah berdampak positif bagi masyarakat.
"Saya siap menerima apapun keputusan yang akan diumumkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal kabinet baru hasil reshuffle, yang diumumkan paling lambat pada 20 Oktober," katanya.
Menurutnya, sebagai menteri dirinya berusaha untuk meninggalkan jejak kebaikan yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.
"Terus bekerja, bukan soal lama atau sebentarnya menjabat tetapi apa yang sudah diperbuat," katanya.
Dalam kesempatan itu, Menhut Zulkifli juga menandatangani prasasti di Wanagama dan menyerahkan lima ekor ayam hutan kepada tokoh masyarakat Desa Banaran. (ANT-293/H008)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011