Bengaluru (ANTARA) - Harga emas cenderung datar di perdagangan Asia pada Senin pagi, tertekan kenaikan dolar dan imbal hasil obligasi Pemerintah AS setelah data pekerjaan yang kuat meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga yang agresif, mengimbangi dukungan dari permintaan safe-haven yang dipicu oleh krisis Ukraina yang memburuk.

Harga emas di pasar spot emas sedikit berubah menjadi diperdagangkan di 1.922,43 dolar AS per oounce pada pukul 02.02 GMT. Sementara itu harga emas berjangka AS terdongkrak 0,2 persen menjadi diperdagangkan pada 1.927,50 dolar AS per ounce.

Dolar membuat awal yang kuat untuk minggu ini karena imbal hasil obligasi pemerintah AS dipicu ekspektasi kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed) yang cepat.

Dolar yang lebih kuat membuat emas kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil yang lebih tinggi meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak membayar suku bunga.

Data pada Jumat (1/4/2022) menunjukkan angka pengangguran AS mencapai level terendah dua tahun hanya 3,6 persen pada bulan lalu, cukup kuat sehingga investor bertaruh itu akan memperkuat tekad Federal Reserve untuk mengatasi inflasi dengan menaikkan suku bunga secara tajam.

Baca juga: Harga emas anjlok 30 dolar setelah rilis data pekerjaan AS yang kuat

Dana Fed berjangka telah memperkirakan peluang hampir 4/5 dari kenaikan 50 basis poin bulan depan dan imbal hasil dua tahun berdiri di tertinggi tiga tahun di 2,4930 persen.

Menteri pertahanan Jerman mengatakan pada Minggu (3/4/2022) bahwa Uni Eropa harus membahas pelarangan impor gas Rusia, yang dapat menyeret lebih lanjut pada pertumbuhan dan mata uang, setelah pejabat Ukraina dan Eropa menuduh pasukan Rusia melakukan kekejaman.

Sementara itu, permintaan emas fisik di India meningkat minggu lalu karena harga domestik turun menjelang festival selama akhir pekan, sementara pembelian di konsumen utama China dibatasi oleh penguncian COVID-19.

Harga logam mulia lainnya di pasar spot, perak menguat 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 24,63 dolar AS per ounce, platinum turun 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 984,67 dolar AS per ounce dan paladium terangkat 2,2 persen menjadi diperdagangkan di 2.326,18 dolar AS per ounce.

Baca juga: Dolar menguat setelah data pekerjaan AS lebih kuat, euro melemah
Baca juga: Rupiah awal pekan menguat, ditopang turunnya harga minyak dunia

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022