Cinangka (ANTARA News) - Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda selama Jumat (14/10) mengeluarkan letusan sebanyak dua kali, namun suaranya tidak sampai menggetarkan pemukiman warga yang tinggal di pesisir Pantai Cinangka dan Anyer.

"Kemarin GAK mengeluarkan suara letusan sebanyak dua kali. Dan ini terekam pada Seismograf pada Jumat tanggal 14 Oktober 2011," kata Kepala Pos Pemantau GAK di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Anton Tripambudi, Sabtu.

Dia menjelaskan, letusan yang dikeluarkan dari dalam perut GAK tidak menimbulkan getaran sampai diperumahan warga seperti tahun sebelumnya, saat GAK juga ditetapkan berstatus Siaga ata level III.

"Letusannya masih normal, dan letusannya tidak menggetarkan kaca rumah jendela masyarakat yang ada di sepanjang pesisir Pantai Cinangka, tidak seperti tahun 2011, letusannya cukup keras," katanya menambahkan.

Sementara itu, salah seorang warga Anyer, Kabupaten Serang, Kusnadi mengaku tidak mengetahui atau ada letusan yang dikeluarkan dari perut GAK. "Saya tidak mendengar, begitupun dengan teman-teman saya," katanya.

Suara letusan dari GAK dijelaskan oleh Kusnadi sejak ditetapkan oleh PVMBG tanggal 30 September 2011, pihaknya belum mendengar.

Sementara itu, Pos Pemantau GAK, berdasarkan rekaman Seismograf juga mencatat 5. 767 kali gempa Vulkanik, dan 12 kali hembusan.

"Data yang terekam pada 14 Oktober 2011, total kegempaan yang terjadi sebanyak 5. 781 kali kegempaan," kata Anton Tripambudi. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011