Petenis berusia 18 tahun itu meraih mahkota ATP Masters 1000 pertamanya dan merupakan pria Spanyol pertama yang menang di Miami setelah delapan penampilan final sebelumnya dari rekan senegaranya, termasuk lima kali yang dibuat Rafa Nadal.
"Saya tidak punya kata-kata untuk menggambarkan bagaimana perasaan saya," kata Alcaraz setelah menggantikan Novak Djokovic sebagai juara termuda dalam sejarah turnamen yang berusia 37 tahun itu, seperti dikutip Reuters.
"Tapi sangat istimewa bisa menjuarai Masters 1000 saya di sini di Miami."
Alcaraz mendapat tekanan dari Ruud pada awal pertandingan yang mempertemukan dua pemain yang sedang naik daun itu. Namun, dia bangkit kembali dari ketertinggalan 1-4 untuk merebut set pembuka.
Baca juga: Swiatek tambah percaya diri usai menangi tiga turnamen berturut-turut
Dari sana, Alcaraz tak mau melepaskan kendali dengan melakukan double-break guna memimpin 3-0 pada awal set kedua di mana Ruud berhasil membalaskan satu poin tetapi akhirnya tidak dapat berbuat banyak karena Alcaraz terus menekan dalam pertandingan yang menampilkan dua finalis ATP Masters 1000 untuk pertama kalinya itu.
Dengan kemenangan dalam genggamannya, Alcaraz hanya kehilangan dua poin dalam tiga gim servis terakhirnya dan dengan tenang melancarkan servis pada gim terakhir dalam laga yang berlangsung satu jam 52 menit tersebut.
"Saya tahu Casper bermain luar biasa. Dia memiliki forehand yang bagus. Saya berusaha memainkan backhand-nya terlebih dahulu dan menyerang sepanjang waktu," kata Alcaraz.
"Saya berusaha tidak membiarkan dia mendominasi pertandingan. Forehand dari belakang garis, backhand dari belakang garis adalah kunci bagi saya."
Kemenangan itu merupakan gelar Tur ATP ketiga Alcaraz setelah menjuarai Rio Open pada Februari dan turnamen Umag Juli lalu ketika dia menjadi juara tingkat tur termuda sejak Kei Nishikori menjuarai turnamen Delray Beach pada 2008.
Baca juga: Gagal di Miami Open, Osaka temukan kenyamanan dalam kekalahan
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2022