Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Persiba Balikpapan Syahril Taher mengklaim jumlah klub anggota yang menentang kebijakan PSSI tentang format kompetisi 2011-2012 dan masalah kepemilikan saham, tidak lagi berjumlah 14, melainkan menjadi 15 klub.
"Pengelola klub Arema Indonesia Oesman Sapta Odang bilang pada saya, bahwa mereka ikut kita. Dengan demikian sebenarnya kami sudah ada 15 klub yang sepakat menentang kebijakan PSSI yang salah itu," ujar Syahril Taher kepada wartawan di Jakarta, Jumat malam.
Sebelumnya, 14 klub yang disebut-sebut bersepakat menentang kebijakan PSSI adalah Persebaya, Sriwijaya FC, Persipura, Persib, Persidafon, Persiwa, Persiba Balikpapan, Persela, PSPS, Pelita Jaya, Semen Padang FC, Deltras, Persisam, dan Mitra Kukar.
Saat pertemuan manajer digelar PSSI pada Kamis malam lalu, diketahui sebanyak 12 klub ikut menandatangani pernyataan sikap Kelompok-14, yakni Persebaya (Wisnu Wardana), Sriwijaya FC (Hendri Zainuddin), Persipura (MH Thamrin).
Selain itu juga ada Persidafon (Azwan Karim), Persiwa Wamena (Agus Santoso), Persiba Balikpapan (Syahril Taher), Persela (Abriadi), PSPS Pekanbaru (Boy Sabirin), Semen Padang (Erizal Anwar), Deltras Sidoarjo (Doddy Matondang), Persisam Samarina (Harbiansyah Hanafiah) dan Pelita Jaya (Rahim Soekasah dan Gunawan Tamsir).
Secara terpisah, juru bicara Kelompok 14 Harbiansyah Hanafiah mengungkapkan, Persib memang tidak ikut menandatangani karena pengurus tim Maung Bandung ini tidak hadir dalam pertemuan manajer.
"Kami tak bisa memastikan secara menyeluruh siapa yang ikut, karena masih bisa berkembang. Kami juga sudah berkomunikasi dengan Mitra Kukar dan Persiba Bantul yang mengindikasikan ikut. Persiba Bantul katanya belum melakukan merger dengan Bandung FC. Pak Ferry Paulus (Persja) juga menyatakan sepakat dengan kami," ujar Harbiansyah Hanafiah.
Syahril Taher mengatakan, ke-15 klub tersebut sepakat untuk memutar kompetisi sendiri karena pada dasarnya yang berkewenangan memutar kompetisi adalah klub.
Kelompok ini pun dengan tegas menginginkan kompetisi hanya diikuti 18 klub (bukan 24) karena hal itu sesuai Statuta serta mempertimbangkan kondisi geografis dan kemampuan finansial klub.
"Ke-15 klub ini sepakat untuk memutar kompetisi sendiri, dan kami menuntut hasil Kongres PSSI di Bali pada Januari lalu tentang pembagian saham antara klub dan PSSI adalah 99 banding 1. Kami tak mau menyalahi Statuta PSSI dan hasil kongres," ujarnya.
"Kita tidak melanggar aturan Statuta. Namun karena sikap kami dianggap berseberangan seperti itu, Ketua Kompetisi Sihar Sitorus sempat mengusir kami saat pertemuan manajer di Hotel Ambhara," ungkap Shahril Taher.
Ditambahkan Syahril, saat Kongres PSSI di Solo pada 9 Juli 2011 pihaknya memilih Djohar Arifin Husin diiringi harapan ada perubahan ke arah lebih baik di PSSI.
"Namun PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin dengan nyata telah melanggar Pasal 15 Statuta. Kita sudah berulangkali memperingatkan agar pasal ini jangan sampai dilanggar," demikian Syahril Taher. (ANT-132/A016)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011