Pekanbaru (ANTARA News) - Tiga rumah petak permanen di Jalan Firdaus, Kelurahan Tangkerang Labuai, Bukit Raya, Pekanbaru, Riau, Jumat (14/10) malam hangus terbakar.
Yahya, seorang saksi mata dan beberapa rekannya di tempat kejadian mengungkapkan, diduga sebuah lilin yang menyala di salah satu rumah naas itu menjadi penyebab kebakaran tersebut.
Yahya, yang tinggal tidak jauh dari tiga rumah naas tersebut juga mengatakan, api pertama kali terlihat sekitar pukul 19.30 WIB dari salah satu rumah petak yang tersusun saling berhimpitan itu.
"Kalau tidak salah, api berasal dari rumah yang paling ujung mengarah ke jalan. Sebagian warga juga sempat berteriak meminta tolong. Dan banyak warga lain sama mengatakan, penyebab terbakarnya rumah dari sebuah lilin," tutur Yahya.
Saksi mata lainnya, Adiniyah yang juga ditemui saat menyaksikan puing-puing tiga rumah tersebut, menambahkan, saat insiden kebakaran itu, terdapat dua bocah di dalam salah satu rumah di posisi paling pinggir menghadap ke jalan.
"Satunya sekitar enam tahun, yang satunya lagi delapan tahun. Dua anak ini yang pertama kali teriak kebakaran. Setelah kami cek, ternyata api sudah membesar dan merembet ke dua rumah petak lainnya," ujarnya.
Dari penelusuran ANTARA dan menurut keterangan sejumlah sumber, rumah paling sudut, jauh dari jalan raya, ditempati pasangan suami isteri Andre-Tuti.
Sedangkan rumah di posisi tengah diketahui ditempati pasangan suami-isteri Ridwan dan Emi. Sementara rumah petak paling ujung menghadap ke jalan dihuni oleh pasangan Iwan-Lidya.
"Saat kebakaran, semua rumah ada orangnya. Tapi rumah yang paling ujung menghadap ke jalan, kalau tidak salah hanya ada anak-anaknya. Ibunya (Lidya) dan bapaknya (Iwan) sedang keluar rumah, entah kemana," kata Ani, seorang warga dekat lokasi kebakaran.
Kebakaran yang melanda ketiga rumah tersebut, menurutnya, terjadi saat aliran listrik PT PLN (Persero) Cabang Pekanbaru di kawasan itu tengah giliran dipadamkan.
"Di tiga rumah itu hanya ada sumber penerangan dari lampu `emergency` dan lilin. Kami mendapat info juga, penyebab terbakarnya rumah berasal dari nyala lilin di rumah paling ujung dekat jalan," ujarnya.
Sementara seorang korban penghuni salah satu rumah naas tersebut, Tuti, yang juga ditemui di lokasi kejadian, mengatakan, saat kebakaran, dirinya tengah menidurkan anak laki-lakinya yang berusia sekitar enam bulan.
"Tiba-tiba saja saya mendengar tetangga teriak kebakaran, dan saya `pontang panting` keluar rumah sambil menggendong anak saya," katanya.
Tuti mengaku tidak tahu persis penyebab kebakaran hebat yang menghanguskan rumah yang disewanya tersebut.
"Api tiba-tiba saja membesar dari rumah yang paling ujung dekat jalan. Rumah itu sedang tak ada penghuni dewasa. Kalau tidak salah hanya ada dua anaknya yang masik kecil-kecil," ujarnya.
Kejadian kebakaran hebat tersebut terjadi begitu cepat. "Keganasan" si jago merah membuat rumah berdinding batu dan berlapis semen itu seketika hangus terbakar, bahkan rata dengan tanah.
Enam unit mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kota Pekanbaru yang diturunkan berserta personel pemadam komplit pun tidak mampu menyelamatkan tiga rumah naas tersebut.
Namun hingga berita ini dikirim, belum ada keterangan resmi dari aparat atau petugas kepolisian setempat. (FZR/M036)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011