Beijing (ANTARA) - Jumlah kasus harian COVID-19 di China mencatat rekor baru setelah menembus angka lima digit, sementara subvarian Omicron BA.1.1 ditemukan di Suzhou, wilayah tetangga Shanghai yang kini memasuki fase lockdown kedua.

Sebanyak 13.146 kasus positif ditemukan pada Minggu, angka tertinggi dalam penambahan kasus baru sejak virus corona pertama kali ditemukan di Wuhan, Provinsi Hubei, pada akhir 2019.

Provinsi Jilin dianggap telah berhasil mengatasi lonjakan kasus baru, namun bukan berarti penyebaran wabah berakhir karena subvarian BA.1.1, mutasi varian Omicron, ditemukan di Kota Suzhou, Provinsi Jiangsu, yang berbatasan dengan Shanghai.

Dalam beberapa hari terakhir Shanghai mengalami serangan terparah COVID-19. Pada Minggu saja, kota terkaya di China itu mencatat 438 kasus positif dan 7.788 kasus tanpa gejala.

Shanghai memasuki fase lockdown kedua setelah otoritas setempat menggelar tes PCR secara massal terhadap 16 juta warga yang tinggal di Puxi, wilayah tepi barat Sungai Huangpu, pada Jumat (1/4).

Pusat keramaian dan perbelanjaan terbesar di Shanghai, The Bund dan Nanjing Lu, yang biasanya sangat sibuk, kini seperti kota mati.

Wakil Perdana Menteri China Sun Chunlan melakukan kunjungan ke kota yang menjadi salah satu pusat finansial dunia itu.

Kebijakan nol COVID-19 secara dinamis harus dijalankan dengan tindakan tegas dan cepat, namun kami sadar ini menjadi tantangan terbesar bagi 25 juta jiwa penduduk kota ini agar tetap bisa beraktivitas normal dengan tetap memerangi wabah varian Omicron, kata Sun seperti dikutip media setempat.

Baca juga: Shanghai mulai terapkan manajemen tertutup fase ke-2 untuk redam COVID-19
Baca juga: Pelanggaran prokes COVID-19 di China marak, petugas jadi korban
Baca juga: China kebut vaksinasi COVID-19 lansia dengan insentif dan sanksi

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022