Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menyatakan bahwa penyakit tulang keropos (Osteoporosis) rentan menyerang wanita Indonesia daripada kaum pria. "Karena itu, pencegahan sejak dini harus dilakukan yang dapat dimulai dari rumah," katanya melalui sambutan yang dibacakan Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kesehatan dan Farmasi, Richard Panjaitan, dalam acara peluncuran `Kampanye Scan The Nation 2006`, di Jakarta, Rabu. Menurut dia, rentannya wanita Indonesia terserang penyakit tulang keropos itu, dapat terlihat dari hasil data analisis di 14 wilayah atau propinsi di tanah air selama periode 1999-2002. Ia mengatakan penyakit tulang keropos itu, menyerang wanita dimulai dari usia 50 tahun sedangkan kaum pria pada usia 55 tahun. Data analisis itu menyebutkan, pada usia 50-54 tahun kaum wanita yang terkena penyakit tulang keropos sekitar 24 persen dari populasi dan pria hanya 14 persen, usia 55-59 tahun sebesar 36 persen wanita yang terkena penyakit itu dan 20 persen menyerang kaum pria. Kemudian pada usia 60-64 tahun, wanita yang terserang penyakit itu sebanyak 52 persen dan pria 24 persen, usia 65-69 tahun wanita 63 persen dan pria 26 persen, sedangkan usia di atas 70 tahun kaum wanita sekitar 72 persen dan pria 43 persen. "Secara keseluruhan percepatan proses penyakit tulang keropos pada wanita Indonesia sebesar 80 persen dan kaum pria 20 persen," katanya. Ia mengatakan seiring berubahnya gaya hidup masyarakat Indonesia, maka bahaya penyakit itu semakin tinggi akibat kurangnya melakukan olahraga, nutrisi, merokok dan mengkonsumsi alkohol. "Penyakit tulang keropos juga tidak menutup kemungkinan dapat menyerang kaum muda bilamana pola hidupnya tidak teratur," tegasnya. Disamping itu, ia mengatakan faktor bertambahnya angka harapan hidup penduduk Indonesia, berpengaruh pada meningkatnya kasus penyakit itu di Indonesia. Berdasarkan data organisasi dunia kesehatan (WHO) menyebutkan angka harapan hidup penduduk Indonesia meningkat dari 65 tahun menjadi 73 tahun pada tahun 2025 mendatang. "Bertambahnya angka harapan hidup penduduk Indonesia akan mempengaruhi pada meningkatnya kasus penyakit keropos tulang di tanah air," katanya.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006