"Scarring effect itu kecemasan sebagian pelaku ekonomi. Itu terjadi memang dalam menghadapi kondisi ketidakpastian akibat pandemi," ujar Wapres dalam acara "Economic Challenges Special Ramadhan" yang ditayangkan salah satu stasiun televisi swasta, yang dipantau di Jakarta, Sabtu.
Wapres mengatakan untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah mendorong lembaga keuangan untuk terus menyalurkan kredit, terutama ke sektor prioritas seperti pariwisata dan UMKM.
Pemerintah juga mendorong dunia usaha memanfaatkan teknologi digital dalam kegiatan ekonomi yang dilakukan.
"Nah selanjutnya pemerintah terus mendorong peningkatan kegiatan konsumsi masyarakat, melalui kebijakan pemulihan ekonomi nasional, supaya masyarakat terus mengembangkan konsumsi," ujarnya.
Salah satu yang dilakukan pemerintah terkait pemulihan ekonomi nasional, kata Wapres, adalah dengan memperbesar anggaran defisit agar tersedia ruang fiskal.
Pemerintah juga memfasilitasi perpanjangan restrukturisasi pembiayaan, serta menambah alokasi anggaran perlindungan sosial setiap tahun.
"Agar daya beli masyarakat tidak mengalami penurunan," jelas Wapres.
Baca juga: Gubernur BI: G20 RI atasi scarring effect pandemi lewat tenaga kerja
Baca juga: Sri Mulyani: Exit Strategy yang tepat atasi scarring effect pandemi
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022