Kairo, 14/10 (ANTARA) - Duta Besar RI untuk Sudan dan Eritrea, Dr. Sujatmiko, memperoleh penghargaan dari Palang Merah Sudan atas sumbangsih KBRI dalam menyumbangkan darah.
Penghargaan tersebut disampaikan oleh Direktur Teknis Pelayanan Transfusi Darah Palang Merah Sudan, Abdelmutalib Hamid Abdalla, pada Kamis (13/10), kata siaran pers KBRI Khartoum yang diterima ANTARA Kairo, Jumat.
Menurut Abdalla, penghargaan tersebut diberikan karena inisiatif KBRI Khartoum melalui Darma Wanita Persatuan yang menyelenggarakan donor darah di KBRI Khartoum untuk disumbangkan kepada Palang Merah Sudan.
"Inisiatif Dubes RI dan jajarannya untuk menyelenggarakan donor darah sukarela tersebut sangat dihargai Pemerintah Sudan dan sangat membantu misi Palang Merah Sudan," katanya.
Abdallah mengharapkan kesepakatan kerja sama yang telah ditandatangani menteri kesehatan RI dan Menkes Sudan di Jakarta dua tahun lalu dapat ditindaklanjuti dengan aktivitas yang lebih konkret dan saling menguntungkan kedua pihak.
"Menkes Indonesia dan Sudan sudah menandatangani kesepakatan kerja sama tahun lalu, kami mengharapkan agar kerja sama dimaksud dapat direalisasikan melalui kegiatan yang konkret", demikian Abdallah.
Ia merujuk pada kesepakatan kerja sama kesehatan kedua negara yang ditandatangani di Jakarta pada 12 Oktober 2009, antara lain di bidang pengembangan sumber daya manusia, manajemen rumah sakit, penanganan penyakit menular dan kesehatan lingkungan, obat-obatan farmasi, bahan biologi dan peralatan medis, penelitian dan pengembangan kesehatan, kesehatan ibu dan anak.
Latihan di Indonesia
Dubes Sujatmiko dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas penghargaan Palang Merah Sudan tersebut.
"Saya dan seluruh staf serta Darma Wanita Pesatuan KBRI Khartoum mengucapkan terima kasih atas penghargaan ini. Ini adalah bagian dari kepedulian sosial Dharma Wanita berwujud `social care`," kata Dubes Sujatmiko.
Menanggapi keinginan Palang Merah Sudan agar dapat melaksanakan kesepakatan kerja sama di bidang kesehatan antara Indonesia-Sudan, Sujatmiko menyambut baik dan menekankan bahwa pihaknya akan segera mendorong agar kesepakatan tersebut segera direalisasikan.
Sujatmiko mengungkapkan, saat ini KBRI Khartoum sedang menjajaki kemungkinan pengadaan klinik bergerak di wilayah konflik di Darfur, dan bantuan vaksin meningitis untuk rakyat Sudan.
Selain itu, katanya, KBRI bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI juga sedang mempersiapkan program magang bagi mahasiswa farmasi asal Sudan di beberapa pabrik farmasi di Indonesia dan pelatihan penanggulangan penyalahgunaan obat.
"Program magang tersebut direncanakan akan berlangsung pada awal tahun 2012," katanya.
(M043/A011)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011