Tripoli (ANTARA News) - Pemerintah sementara Libya mengatakan bahwa sebagian dari wilayah udara negara yang dirusak perang itu telah dibuka kembali untuk penerbangan komersial setelah satu perjanjian mereka tandatangani dengan para pejabat NATO di Malta.
"Sebagian wilayah udara Libya sekarang telah dibuka untuk penerbangan komersial," kata Dewan Transisi Nasional (NTC), bekas pemberontak yang kini memerintah Libya, dalam sebuah pernyataan.
"Pertemuan hari ini telah menghasilkan penandatanganan perjanjian antara NATO dan Libya bagi ketersediaan pelayanan navigasi udara oleh otoritas penerbangan sipil Libya di bagian-bagian terbatas dari wilayah udara Libya," kata Anwar al-Fayturi sebagaimana telah dikutip.
"Perjanjian itu merupakan satu langkah penting untuk meningkatkan transportasi dan komunikasi di Libya. Hal itu juga merupakan pertanda jelas bahwa Libya telah semakin stabil," kata menteri itu.
Perjanjian telah menjadi efektif meskipun ada zona larangan terbang yang diterapkan oleh PBB di Libya, yang disahkan pada Maret lalu dan membuka jalan bagi serangan udara NATO terhadap pasukan mantan pemimpin Libya Muamar Gaddafi.
Seorang pejabat Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengatakan perjanjian yang dicapai antara NTC dan aliansi itu akan membantu menjamin tersedianya bantuan kemanusiaan bagi Libya.
(S008/H-RN)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011