Padangpanjang, Sumbar (ANTARA News) - Pengurus Yayasan Pondok Pesantren Serambi Mekah Kota Padangpanjang, Sumatera Barat, akan menghentikan kegiatan belajar dan mengajar sampai situasi kembali normal pascakebakaran, Rabu (12/10).
"Untuk sementara kita fokus untuk pemulihan situasi dulu, karena rata-rata seluruh santri kita mengalami trauma dengan musibah ini. Kegiatan belajar untuk sementara kita hentikan, termasuk bagi santri yang tidak terkena imbas kebakaran," kata pengurus Yayasan Pondok Pesantren Serambi Mekah Ustadz Alber di Padangpanjang, Jumat.
Ia mengatakan, akibat bencana itu, seluruh barang-barang milik santri yang berada di lantai III tidak bisa dipergunakan lagi, sehingga yayasan akan mencarikan solusi untuk kebutuhan sehari-hari santri termasuk untuk pakaiannya.
"Seluruh barang-barang milik santri ikut terbakar, termasuk pakaian. Kita akan mencarikan solusinya termasuk menghubungi para orang tua santri, agar mereka juga tidak cemas karena dari kejadian ini tidak ada korban jiwa," jelasnya.
Pihak yayasan sendiri, belum bisa memastikan kapan aktivitas belajar mengajar akan dilaksanakan kembali. Karena selain pemulihan lokasi asrama juga dilakukan pemulihan mental santri akibat kejadian tersebut.
"Kita juga belum bisa menghitung jumlah kerugian yang dialami akibat kebakaran, karena selain bangunan, juga banyak barang-barang milik santri yang ikut terbakar," tuturnya.
Gedung Pesantren Terpadu Serambi Mekkah yang terletak di Jalan A Yani Kota Padangpanjang itu terbakar pada Rabu siang mengakibatkan satu kompleks asrama putra di lantai III habis dilalap api.
Api diketahui mulai menjalar pada pukul 10.30 WIB dan baru dapat dipadamkan lepas tengah hari sekitar pukul 13.00 WIB. Sumber api hingga masih diselidiki.
Api yang bermula dari lantai III tersebut awalnya sulit dipadamkan karena hanya bisa diakses dari bagian dalam gedung pesantren. Petugas pemadam kebakaran bersama pihak kepolisian, Satpol PP, TNI, dan warga mencoba memecah kaca lantai III agar udara bisa masuk.
Para santri langsung dievakuasi begitu diketahui ada kebakaran. Para keluarga santri bersama warga juga sempat khawatir anak mereka menjadi korban kebakaran.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu kecuali beberapa santri yang mengalami sesak napas karena terlalu lama di ruangan berasap sebelum dievakuasi dan kerugian ditaksir ratusan juta.
Pesantren Terpadu Serambi Mekkah didirikan H Bahar Yusuf Dt Rajo Bukik pada tahun 1997 dengan luas seluruh lokasi 8.006 meter persegi.
Pesantren terdiri atas tiga lantai, meliputi masjid, asrama santri, laboratorium, wartel, toserba, kantor jurnalistik, ruang audio visual, ruang komisi disiplin, dan pusat kesehatan.
(ANTARA)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011