Jakarta (ANTARA) - Shanghai mulai menerapkan manajemen tertutup fase ke-2 di wilayah sebelah barat Sungai Huangpu pada Jumat (1/4), di tengah lonjakan infeksi COVID-19 baru-baru ini, menurut otoritas setempat.

Sesuai jadwal, tes asam nukleat akan diadakan mulai Jumat hingga 5 April mendatang bagi sekitar 16 juta orang, dan 12 distrik akan memberlakukan manajemen tertutup sementara.

Megakota di China timur itu pada Senin (28/3) mulai memberlakukan manajemen tertutup sementara fase kedua untuk melacak kemungkinan infeksi dan membendung penyebaran virus. Tes asam nukleat massal di berbagai kawasan, termasuk kawasan di sebelah timur Sungai Huangpu, dimulai pada Senin.

Shanghai juga memperketat kebijakan pengendalian virusnya dan mengimbau warganya agar tidak meninggalkan kota kecuali untuk keperluan mendesak.

Sejak Sabtu (26/3), orang-orang yang meninggalkan kota harus menunjukkan hasil tes asam nukleat negatif dalam 48 jam terakhir bersama hasil tes antigen negatif dalam 24 jam terakhir, atau menunjukkan hasil tes asam nukleat negatif dalam 24 jam terakhir.

Shanghai melaporkan 358 kasus terkonfirmasi COVID-19 yang ditularkan lokal dan 4.144 kasus pembawa (carrier) tanpa gejala pada Kamis (31/3), kata Direktur Komisi Kesehatan Kota Shanghai Wu Jinglei dalam konferensi pers pada Jumat.

Pewarta: Xinhua
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2022