Banjarmasin (ANTARA) - Indonesia harus memanfaatkan posisi sebagai Presiden UNESCO Global Geopark Youth Forum serta Presidensi G20 untuk mempromosikan geopark (taman bumi) yang dimiliki, kata Koordinator Strategis Pengembangan Geopark Nasional, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Togu Pardede.
"Indonesia terpilih menjadi presiden pertama UNESCO Global Geopark Youth Forum. Kebetulan juga tahun ini kita memegang Presidensi G20. Ini kesempatan untuk mengekspose geopark kita secara besar-besaran," kata Togu dalam perbincangan dengan ANTARA di Taman Hutan Rakyat (Tahura) Sultan Adam, Mandiangin, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Jumat.
UNESCO Global Geopark Youth Forum terdiri atas 44 perwakilan Geoparks Youth dari 44 negara dengan total 169 UGG di seluruh dunia.
Menurut dia, kaum milenial memiliki peran penting dalam pengembangan geopark serta membantu memberi pemahaman kepada masyarakat mengenai taman bumi.
Baca juga: Meratus diharapkan bisa menjadi taman bumi dunia
Baca juga: Pemprov Kalsel latih pemandu wisata kawasan Geopark Meratus
Taman bumi merupakan konsep masa depan, yang mengubah pola pikir dari eksploitasi alam menjadi pembangunan berkelanjutan. "Konservasi berjalan bersama dengan pembangunan ekonomi."
Terkait potensi Geopark Meratus, Togu mengatakan Meratus memiliki potensi yang luar biasa.
"Di Meratus ini, ada potensi geodiversity, biodiversity maupun cultural diversity yang luar biasa. Semuanya saling terkait dan ada ceritanya," kata dia.
Dari bebatuan yang ada, katanya, masyarakat bisa mempelajari flora, fauna, manusia dan budaya yang semuanya saling terkait.
Saat ini Indonesia sudah memiliki 19 geopark nasional, enam diantaranya sudah diakui sebagai UNESCO Global Geopark (UGG).
Geopark Mertaus yang sudah dinyatakan sebagai geopark nasional pada 2018 tengah bersiap untuk mengajukan usulan sebagai UNESCO Global Geopark.
Togu meluruskan kesalahpahaman yang masih terjadi, bahwa kawasan taman bumi hanya merupakan kawasan konservasi sehingga masyarakat tidak bisa melakukan aktivitas ekonomi di kawasan itu.
"Justru di kawasan geopark masyarakat melakukan kegiatan ekonomi dengan memanfaatkan flora dan fauna, dengan spirit konservasi. Melakukan aktivitas ekonomi sekaligus menjaga alam agar tidak rusak," kata dia.
"Apalagi jika Geopark Meratus nanti dinyatakan sebagai UGG, seluruh dunia akan ikut menjaga," kata Togu.
Togu mengatakan dukungan masyarakat diperlukan untuk menularkan kepedulian terhadap geopark.
"Seperti di Meratus ini, ada Komunitas Dangsanak Geopark Meratus yang akan berbagi pemahaman mengenai geopark ke seluruh masyarakat," katanya.*
Baca juga: Merawat Loksado yang mendunia
Baca juga: IPC TPK layani rute baru "direct call" ke China
Pewarta: Sri Haryati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022