Gambar ini diambil pada tanggal 7 Maret 2022, tepatnya saat Solar Orbiter melintasi garis Matahari-Bumi, sehingga gambar tersebut dapat dibandingkan dengan instrumen surya yang terikat Bumi dan dikalibrasi silang. Ini akan memudahkan untuk membandingkan hasil dari instrumen dan observatorium yang berbeda di masa mendatang.
Pada tanggal 26 Maret, Solar Orbiter mencapai tonggak misi lain yakni perihelion dekat pertamanya. Pesawat ruang angkasa itu sekarang berada di dalam orbit Merkurius, planet bagian dalam, mengambil gambar Matahari dengan resolusi tertinggi. Hal ini juga merekam data angin matahari dari partikel yang mengalir keluar dari Matahari.
Dan ini baru permulaan, selama beberapa tahun mendatang pesawat ruang angkasa akan berulang kali terbang sedekat ini dengan Matahari. Ini juga akan secara bertahap meningkatkan orientasinya untuk melihat daerah kutub Matahari yang sebelumnya tidak teramati.
Solar Orbiter sendiri merupakan misi luar angkasa kerja sama internasional antara ESA dan NASA.
Baca juga: Pakar UGM: Sinar matahari pengaruhi kesehatan mental
Baca juga: Satelit China buat terobosan dalam penelitian letusan matahari
Baca juga: UPI miliki jam matahari di halaman Museum Diknas
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022