Washington (ANTARA News) - Pada saat kian gencarnya peringatan-peringatan atas kekuatan militer China, militer AS, Selasa mengatakan pihaknya akan melakukan pelatihan angkatan laut terbesar di Asia Pasifik musim panas ini. Operasi berskala luas itu akan melibatkan sejumlah serangan kelompok kapal induk, termasuk paling tidak tiga kapal perang, satu serangan kapal selam dan satu kapal pendukung. Empat kapal induk akan terlibat dalam tiga pelatihan militer maritim -- salah satu terbesar di dunia -- antara Juni dan Agustus di kawasan itu, kata Panglima Armada Pasifik AS, Laksamana Gary Roughead, di Washington. Dua pelatihan itu diperkirakan sebagian besar diikuti pasukan AS dan diselenggarakan di Pasifik Barat, sementara yang ketiga melibatkan angkatan laut dari paling tidak delapan negara termasuk Australia, Chile, Jepang, Korea Selatan dan Peru akan berlangsung dekat kepulauan Hawaii. Kendatipun pelatihan perang itu akan meningkatkan hubungan kerjasama bilateral dan multilateral dan meningkatkan kesiapan militer, tapi "juga memberikan suatu pencegahan terhadap siapapun yang akan menggangu kita," kata Roughead dalam satu forum yang diselenggarakan Masyarakat Asia yang tinggal di AS, yang bertujuan untuk menyembatani hubungan antara kedua kawasan Pasifik itu. Satu tinjauan luas Pentagon mengenai strategi militer awal bulan ini menyebut China sebagai negara yang berpotensi paling besar untuk menantang AS secara militer. Tinjauan Pertahanan tiap empat tahun itu (QDR), mengatakan satu tujuan penting bagi militer AS pada tahun-tahun mendatang adalah "menentukan pilihan tentang negara-negara di satu persimpangan jalan yang strategis." Laporan QDR itu, seperti dikutip AFP, menyatakan China terus melakukan pembangunan militer tapi secara rahasia sejak tahun 1996. Sejumlah pengamat juga melihat pendekatan China-Rusia baru-baru ini sebagai satu tanda keinginan untuk merebut kekuasaan militer dan ekonomi di kawasan Asia Pasifik dari AS, yang punya hubungan aliansi militer selama setengah abad dengan Jepang dan Korea Selatan. Paling tidak 10 tahun setelah empat kapal induk beroperasi di Samudra Pasifik pada satu saat, kata Roughead yang berpangkalan di Hawaii, sambil menambahkan kegiatan meningkat itu sejalan dengan penemuan QDR yang disiarkan 6 Februari.Operasi gabungan terbesar Jurubicaranya Kolonel AL Natt Brown mengatakan pelatihan itu merupakan operasi kapal induk gabungan terbesar di Pasifik sejak Perang Vietnam. Di samping Kitty Hawk yang berpangkalan di Jepang, kapal-kapal induk lainnya yang akan ikut dalam pelatihan itu adalah Ronald Reagan yang berpangkalan di San Diego dan sstu masing-masing dari armada-armada Pasifik dan Atlantik. "Saya kira sebuah kapal induk di Pantai Timur akan beroperasi di Pasifik -- mungkin Vietnam adalah adalah yang terakhir kami miliki kapal-kapal Pantai Timur yang beroperasi sampai Pasifik Barat," katanya. Menjelaskan tantang pelatihan itu, Brown mengatakan: "Sebagaimana disebut laporan QDR, adalah penting bagi kita untuk memusatkan perhatian pada Pasifik, bekerjasama dengan negara-negara sahabat dan sekutu di Pasifik. "Dan kami kira kapal-kapal induk itu adalah sarana multimisi yang mampu mengakrabkan pasukan yang beroperasi di Pasifik Barat." Menyinggung operasi pertolongan korban tsunami AS tahun lalu di Asia, Brown mengatakan, " Para pemimpin kita di Hawaii dapat melakukan hubungan telepon dengan semua rekan di Singapura, Bangkok, Kuala Lumpur, New Delhi dan segera bertukar informasi karena mereka saling mengenal. "Dalam satu situasi di mana ada ketidak sepahaman, alangkah baik untuk melakukan hubungan telepon dan mengacu kebelakang dengan mempercayakan hubungan yang telah berjalan lama yang diharapkan dapat mencegah konflik," katanya. Brown juga mengatakan bahwa kapal rumah sakit militer AS "Mercy" dikirim tahun lalu untuk membantu korban tsunami yang menghantam Indonesia, akan bertolak ke Asia Tenggara untuk misi lima bulan pada musim semi ini. "Kami masih bekerja di lokasi-lokasi itu," katanya. "Ini menyusul pengalaman tsunami karena kami berpendapat bahwa hal itu penting dan para korban merasakan manfaatnya dan baik untuk melakukannya kembali," katanya. USS Mercy adalah salah satu dari dua kapal rumah sakit AS. (*)
Copyright © ANTARA 2006