Selain untuk membedakan urea bersubsidi dan tidak, pemberian warna merah jambu (pink)diharapkan meminimalisasi penyimpangan penggunaan pupuk urea bersubsidi ke sektor lainnya yang tidak mendapat subdisi,"

Bontan (ANTARA News)- BUMN pupuk urea terbesar, PT Pupuk Kalimantan Timur, meluncurkan pupuk urea bersubsidi berwarna sebagai upaya untuk menekan kemungkinan penyelewengan distribusi pupuk tersebut ke sektor non-pangan yang tidak mendapat subsidi.

"Selain untuk membedakan urea bersubsidi dan tidak, pemberian warna merah jambu (pink)diharapkan meminimalisasi penyimpangan penggunaan pupuk urea bersubsidi ke sektor lainnya yang tidak mendapat subdisi," kata Dirut PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), Aas Asikin Idat, pada peluncuran urea bersubsidi warna merah jambu, di Bontang, Kalimantan Timur, Kamis.

Ia menjelaskan warna merah jambu sesuai rekomendasi dari Panitia Kerja Pupuk Komisi IV DPR-RI, serta kesepakatan antara PT Pupuk Sriwidjaya sebagai induk BUMN pupuk dengan anak perusahaannya.

"Pemberian warna itu juga berdasarkan pada kesimpulan rapat kerja Komisi IV DPR-RI dengan Menteri Pertanian pada tanggal 15 Desember 2010, yang dilanjutkan dengan arahan Menteri Pertanian pada pada 18 Juli 2011," katanya.

Arahan Menteri Pertanian tersebut, kata Aas, ditindaklanjuti oleh surat Dirjen Prasarana dan sarana Pertanian No.712/SR.130/B.5/8/2011 tentang pewarnaan pupuk urea.

Lebih jauh ia menjelaskan bahwa bahan pewarna yang digunakan pada pupuk urea bersubsidi tersebut berasal dari pewarna makanan yang aman bagui tanaman, serta ramah lingkungan. "Pewarnaan tersebut tidak mempengaruhi kualitas urea dan sesuai SNI yaitu kandungan Nitrogen urea tetap 46 persen, kadar air maksimal 0,5 persen, kadar biuret maksimal satu persen, dan ukuran butiran antara 1-3,5mm," katanya menegaskan.

Selain itu, lanjut Aas, pihaknya telah mengujian terhadap pupuk urea berwarna tersebut dan dampaknya pada tenaman. "Hasilnya, tidak adanya gejala keracunan atau fitotoksisitas pada tanaman padi dan jagung," ujarnya.

Program pewarnaan pupuk bersubsidi itu telah mulai disalurkan oleh BUMN pupuk sejak 1 Oktober 2011 dan secara bertahap akan menggantikan pupuk urea bersubsidi warna putih, sehingga pada 1 Januari 2012, diharapkan semua pupuk urea bersubsidi sudah berwarna merah jambu. Pemerintah mengalokasikan penyaluran pupuk urea bersubsidi sebesar 5,1 juta ton.

PKT sendiri, lanjut Aas, sesuai SK Mentan Nomor06/Permentan/SR130/2/2011, mendapat tugas menyalurkan pupuk urea bersubsidi sebanyak 1,89 juta ton pada 2011, dan pada Januari-sampai saat ini telah menyalurkan 1,55 juta ton.

"Kami menargetkan produksi urea tahun ini sebesar 2,8 juta ton dari kapasitas produksi sebesar 2,9 juta ton," katanya.

Pada peluncuran pupuk urea bersubsidi warna merah jambu itu, hadir Dirut PT Pusri Holding Arifin Tasrif serta Ketua Tim Panita Kerja Pupuk Komisi IV DPR-RI E Herman Khaeron.
(ANT-297)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011