Balikpapan (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui stasiun di Kota Balikpapan, mendeteksi adanya delapan titik panas (hotspot) yang tersebar pada dua kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).


“Delapan hotspot ini terdeteksi hari ini mulai pukul 01.00 - 17.00 wita dan langsung kami sampaikan ke kabupaten masing-masing,” ujar Prakirawan Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan Carolina Meylita Sibarani di Balikpapan, Sabtu.

Pihak yang langsung diberi kabar mengenai adanya hotspot tersebut terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di masing-masing daerah, agar mereka dapat melakukan tindakan lebih lanjut untuk penanganannya.

Penanganan oleh pihak terkait ini terlihat pada berkurangnya hotspot, yakni pada hari sebelumnya terdeteksi 17 hotspot di tiga kabupaten, namun hari ini hotspot tersebut sudah hilang, sedang delapan hotspot yang terpantau hari ini merupakan hotspot baru.

Sedangkan dua kabupaten yang terdeteksi adanya delapan hotspot hari ini adalah Kabupaten Kutai Timur terdapat lima hotspot, kemudian di Kabupaten Kutai Kartanegara terdapat tiga hotspot.

Rinciannya adalah hotspot di Kutai Timur berada di tiga kecamatan, yakni tiga titik di Kecamatan Bengalon, satu di Batu Ampar, dan satu lagi di Kecamatan Sangkulirang.

Untuk tiga hotspot di Bengalon, ketiganya memiliki tingkat kepercayaan medium dengan titik koordinat 117.5687 bujur - 0.5794 lintang, koordinat 117.5663 bujur - 0.6758 lintang, kemudian koordinat 117.5637 bujur - 0.6744 lintang.

Kemudian satu hotspot di Batu Ampar dengan tingkat kepercayaan medium pada koordinat 116.8102 bujur - 0.7010 lintang, di Sangkulirang dengan tingkat kepercayaan medium pada koordinat 118.1173 bujur - 1.0071 lintang.

"Untuk tiga hotspot di Kutai Kartanegara, satu di Kecamatan Muara Kaman pada koordinat 116.8377 bujur - -0.2227 lintang, dua di Kecamatan Sebulu pada koordinat 116.9805 bujur - -0.1829 lintang, dan 116.9844 bujur - -0.1854 lintang," ujar Carolina.

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2022